part 18

34.3K 1.5K 18
                                    

Hallo kembali lagi dengan saya, gimana gakbosen kan nunggunya.

Happy reading ya.

Malamnya, tidak seperti yang Kayla harapkan. Lihatlah beberapa wanita yang ber status sebagai Tante atau biasanya dipanggil Bu Dhe dari suaminya itu.

Lima orang tante-tante Arya kini sedang berkumpul di ruang rawat mertua Kayla. Kayla tidak menyangka akan seramai ini.

Mana Arya tengah keluar untuk membelikan mereka semua makan malam. Awalnya Kayla ingin ikut dengan Arya saja dari pada terjebak dalam keadaan seperti ini, tapi Arya melarangnya katanya tidak sopan meninggalkan tamu begitu saja.

Kayla menawarkan agar dia saja yang keluar memberikan makanan, tapi Arya juga melarangnya karena pasti akan membutuhkan waktu lama jika sampai Kayla yang pergi.

Maka dengan terpaksa Kayla hanya duduk diam memperhatikan interaksi yang terjadi didepannya. Kayla sama sekali tidak berminat untuk nimbrung dalam pembicaraan mereka, dia juga bersyukur karena tidak ada yang mengajaknya untuk berbicara juga.

Sepertinya para tante-tante Arya sedang jinak hari ini. Tapi tidak lama kemudian, dugaan Kayla salah. Meskipun dia sudah diam, berusaha agar tidak terlihat memang dasarnya saja para manusia didepannya ini gemar menyinggung Kayla.

"Rani anaknya Bu Salma yang bulan lalu baru nikah katanya sih sekarang udah isi." Celetuk salah satu Tante Arya.

Kayla sudah bisa memprediksi kemana arah pembicaraan ini akan berkahir. Lagi-lagi tentang anak. Kayla pura-pura sibuk dengan handphonenya, bersikap seakan dia tidak mendengar apa yang baru saja diperbincangkan ibu-ibu didepannya.

"Kamu sudah isi Kay?" Nah kan meskipun Kayla sudah diam tidak berkutik tetap saja dia terkena imbasnya. Kayla terpaksa mengalihkan atensinya untuk menjawab Tante yang bertanya.

Ke lima Tante Arya menatap dengan penasaran ke arah Kayla. Sedangkan ibu mertuanya yang terduduk di atas brankar melengoskan wajahnya dari Kayla, karena sudah tau jawaban apa yang akan keluar dari mulut menantunya.

"Belum Bu Dhe. Doain aja." Kayla menjawab dengan sabar sembari tersenyum di akhir kalimatnya.

Ke lima Tante Arya terlihat sangat kecewa dengan jawaban yang diberikan Kayla. Kayla menjadi kesal karenanya. Tapi dia tidak bisa melampiaskannya, menjadi bagian dari keluarga Arya sepertinya telah berhasil mengajarkan pada Kayla apa arti sabar yang sesungguhnya.

"Usaha kamu kurang itu paling." Yang bisa Kayla lakukan hanya tersenyum sebagai jawaban.

Tidak tau saja mereka, bahwa selama ini Arya dan Kayla sudah berusaha sekeras tenaga. Memang sepertinya belum rezeki saja.

"Coba periksa langsung ke dokternya, siapa tau ada yang bermasalah sama rahim kamu." Ucapan itu berhasil menusuk ulu hati Kayla.

Jika diucapkan dengan lembut dan nada yang bersahabat Kayla masih bisa terima, bahkan dia akan berterima kasih karena telah memberi saran yang bagus.

Tapi ini, kenapa Tante Arya itu menuduh Kayla seakan-akan dia yang bersalah disini? Apa maksudnya Kayla mandul begitu? Tidak kok Kayla sudah pernah memeriksakan dirinya tanpa sepengetahuan siapapun. Memang dasarnya tuhan masih belum memberikan kepercayaan pada mereka.

Tanpa sadar tangan Kayla meremas dengan kencang bantal yang berada di pangkuannya. Hati Kayla sakit mendengar komentar yang pedasnya tidak tanggung-tanggung itu.

Kayla merenungi ucapan tersebut. Sedangkan orang yang berhasil menorehkan sayatan di hati Kayla, bersikap biasa saja seolah tidak terjadi apapun. Bahkan para ibu-ibu didepannya asik berbincang-bincang seperti semula. Sama sekali tidak perduli dengan perasaan Kayla, bahkan kata maaf saja tidak Kayla dengar dari mereka.

Hingga suara pintu yang terbuka dan disusul oleh salam yang Arya lontarkan berhasil menyadarkan Kayla.

Kayla diam, tidak ada niat untuk membantu suaminya yang terlihat repot dengan dua plastik besar di tangannya.

"Makan." Setelah menyerahkan makanan untuk yang lain, Arya menghampiri istrinya dan menyerahkan jatah makan milik Kayla.

Arya mendudukkan dirinya di samping Kayla, Kayla menerima kotak makan yang diberikan Arya. Tapi Kayla sama sekali tidak berminat untuk membukanya.

"Kenapa belum dibuka?" Arya bertanya setelah beberapa menit Kayla tidak menunjukkan tanda-tanda untuk membuka makanan miliknya. Bahkan yang lain sudah menghabiskan setengah dari makanan mereka.

"Nanti aja Mas, masih kenyang." Arya mengangguk.

"Kamu itu harus jaga kesehatan Kayla, kalau kamu aja sering telat makan gini. Gimana mau cepat diberi momongan?" Kayla menatap ke arah datangnya suara.

"Benar itu, sudah cepat makan." Apa mereka belum puas menyakiti Kayla. Kenapa mereka seakan-akan berhak mengatur hidup Kayla?

Malas berdebat, akhirnya Kayla menghembuskan nafas berat dan mulai membuka makanan miliknya. Dan memakan dengan tidak selera makanan lezat didepannya.

Jam menunjukkan tepat pukul tujuh malam, artinya jam jenguk pasien baru saja berkahir. Dan itu berita bahagia bagi Kayla, Karen artinya para tante-tante Arya harus segera pulang kerumah masing-masing. Itu bisa sedikit meringankan beban pikirannya kayla.

Malam ini, Kayla dan Arya harus menginap dirumah sakit, menemani ibu Arya.

Asal kalian tau saja, ibu mertua Kayla itu sedari awal sama sekali tidak pernah mengajak Kayla berbicara bahwa saat ditinggal berdua sekalipun. Mungkin ibu Arya itu masih merasa sakit hati pada sikap Kayla terakhir kali.

Jujur Kayla juga menyadari bahwa dia telah bersikap tidak sopan, Kayla ingin meminta maaf sebelumnya. Tapi melihat sikap mertuanya yang seperti ini, Kayla urung melakukannya. Biar saja, lagi pula Kayla juga merasakan sakit hati yang lebih dari yang wanita itu rasakan.

"Mas aku pengen punya anak." Ucap Kayla pelan ditengah kesunyian yang menerpa.

Saat ini Kayla dan Arya telah berbaring di kasur lantai yang disediakan. Ibu Arya itupun sudah memejamkan matanya Sedari tadi.

Arya yang matanya masih setengah tertutup langsung kembali terbuka seutuhnya begitu mendengar pertanyaan istrinya.

Bukan Arya tidak mengerti dengan kondisi yang terjadi. Pasti Kayla sangat kepikiran dengan ucapan para tantenya tadi.

"Jangan cuma karena tadi kamu berkata seperti itu. Anak itu bukan bahan yang bisa kamu gunakan untuk membungkam keluarga Saya."

Benar yang Arya katakan. Tapi itu bukan alasan utama Kayla berkata seperti ini. Meskipun tidak dipungkiri bahwa Kayla ingin membuktikan pada keluarga Arya bahwa apa yang dikatakannya itu tidaklah benar.

Alasan utama Kayla, yaitu karena dia memang ingin memiliki anak. Kayla tidak ingin kesepian lagi setiap berada dirumah, menunggui Arya pulang kerja.

Lagipula dilihat dari usia, Kayla sudah dewasa dan pantas memiliki anak begitu pulang dengan Arya. Dari segi ekonomi pun sudah memumpuni.

"Aku pengen punya anak Mas, bukan karena siapa-siapa. Aku pengen ada yang nemenin aku dirumah. Ada sosok kecil yang akan menghibur kalau aku lagi sedih. Kadang aku merasa kesepian dirumah Mas."

"Kamu bisa mengajak teman kamu main ke rumah. Atau kamu mau memperkerjakan asisten juga tidak masalah."

Kayla terperengah mendengar Arya yang selalu membantah ucapannya. Hingga Kayla sampai di satu kesimpulan yang muncul di otaknya.

"Kamu gak mau punya anak Mas?"

TBC

Hayoloh, gimana kira-kira jawaban Arya?

Wifey Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang