25

44.8K 1K 30
                                    

"Bisa enggak Mas, jangan nambah-nambahin pikiran aku?" murka Kim akhirnya.

Christ geleng-geleng kepala kemudian tanpa sepatah kata apapun ia berjalan keluar dari kamar. Meninggalkan Kim sendirian disana.

"Kenapa belum pada tidur?" tanya Christ ketika melihat ketiga anaknya masih menonton televisi di ruang keluarga padahal sudah larut malam.

"Besok libur Dad, jadi kita nonton sampai larut deh.. " jawab Syasia.

Christ tidak lagi menggubris perkataan anaknya, ia berjalan menuju dapur untuk mengambil minum. Lebih tepatnya bir. Hari ini sangat tidak baik menurutnya.

Suasana hati Christ sedang tidak baik kali ini, hanya karena satu hal yakni berdebat dengan istrinya.

"Daddy minum?" tanya Kei setelah sekian lama tidak pernah melihat Daddynya minum lagi.

Christ tidak menggubris pertanyaan putranya.

Kei menoleh ke Syasia begitu pun sebaliknya.

Syasia berdiri, ia berjalan menuju ke tangga untuk ke kamar orang tuanya.

Jika dibiarkan Daddynya bisa kehilangan kendali nanti, dan mungkin bisa membahayakan keluarga nya sendiri.

"Mom.. " panggil Syasia dari balik pintu.

Kim yang tadinya melamun itu tersadar dari lamunannya.

"Kenapa sayang? Kok belum tidur?"

"Daddy.. " lirih Syasia dengn ekspresi cemas.

Kim mengerutkan dahinya, berjalan menuju ke arah tangga agar dapat melihat suaminya.

"Daddy minum di ruang keluarga." jelas Syasia.

Tanpa basa-basi Kim berjalan menuruni tangga.

Sesampainya di ruang keluarga ia dapat mencium bau bir yang telah di teguk habis suaminya.

"Kalian tidur aja ya, sudah larut.. " ujar Kim kepada ketiga anaknya.

Syasia dan Kei pun mengangguk mengerti. Alex yang tidak mengerti itu pun bertanya kepada Mommynya.

"Daddy kenapa Mom?" tanya Alex penasaran.

Kim menggeleng dan tersenyum untuk menenangkan putra bungsunya.

Setelah kepergian ketiga anaknya. Kim segera memapah suaminya menuju ke kamar mereka dilantai atas. Walaupun berat hingga ia harus tertatih karena badan suaminya yang besar.

"Kamu ini apa-apaan sih Mas!" marah Kim setelah mereka berdua sampai di kamar.

Kim tidak habis pikir dengan pemikiran suaminya yang tiba-tiba minum itu.

Christ tidak menjawab apapun ia malah berjalan menjauh ke arah ranjang untuk membaring kan tubuhnya yang lemas.

Sudah banyak bir yang ia teguk membuatnya sedikit lemas dan tidak sadar akan apa yang ia lakukan setelah ini.

"Jangan egoiss.. " racau Christ di dalam tidurnya.

Kim menghela nafas kemudian menatap wajah lelah suaminya.

Menyadari kebodohan nya yang malah mengikut campurkan urusan kantor dengan keluarga.

"Maaf Mas.. " bisik Kim di telinga suaminya.

Jari lentiknya mengusap keringat yang turun dari dahi suaminya.

Tidak lama Kim juga menyusul masuk ke alam bawah sadarnya.

"Pagi Mas.. " sapa Kim kepada suaminya yang tengah memakai dasi di depan cermin.

"Pagi.. "

"Sudah jauh lebih baik?" tanya Christ dengan masih sibuk memakai dasi.

Duda CeoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang