15

38.7K 1.1K 216
                                    

"Selamat ya Bu untuk kehamilan nya, sudah memasuki minggu ke tiga." ujar dokter kandungan di depan Kim. Setelah dari kantor Kim memang sengaja untuk mampir kesini. Untuk memastikan apakah dugaan nya benar. Dan ternyata memang benar.

"Terima kasih Dok.. " Jawab Kim dengan senyum lebarnya.

"Ini untuk resep vitamin nya ya, jaga kesehatan dan pola makan dengan baik ya Bu, jangan terlalu kecapean juga."

Kim mengangguk sebagai jawaban, dan mengucapkan terima kasih lagi sebelum keluar dari sana.

Kim berjalan menuju ke apotek untuk menebus obat. Saat tengah menyusuri lorong rumah sakit, indra penglihatan nya seperti melihat wajah suaminya.

"Bukannya tadi Mas Christ bilang mau ke kantor?" gumam Kim dengan memandang laki-laki yang tengah berbicara dengan dokter. Yaitu suaminya.

Saat akan menghampiri suaminya, langkah Kim terhenti. Melihat perempuan muda berada di sebelah Christ dengan perut yang membuncit. Perut membuncit?.

Kim mundur dan bersembunyi.

Ia menatap perut ratanya yang kini sudah ada kehidupan disana.

"Perut perempuam itu sudah sangat besar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Perut perempuam itu sudah sangat besar.. "gumam Kim.

tidak terasa air matanya sudah jatuh menetes membasahi pipinya.

Perempuan yang tengah berada di sebelah Christ tersenyum senang, dan memperlihatkan hasil usgnya kepada Christ yang dibalas Christ dengan anggukan dan tersenyum tipis.

"Apa apaan ini!" geram Kim. Mengepalkan kedua tangan nya hingga buku jarinya putih.

Setelah melihat suami serta perempuan itu pergi, Kim luruh ke ubin. Menatap kosong kedepan.

"Jadi alasan sebenarnya itu ini, jika aku yang hamil Mas Christ tidak mau, tapi jika perempuan itu yang hamil-"

"Akh!!!! Sial!"

Nafas nya tersenggal senggal menahan amarah. Kim berdiri segera menuju ke apotek untuk tujuan awalnya tadi. Tidak mau membuang waktu.

Di dalam mobil Kim tersenyum sinis, "miris sekali nasib mu Kim, jelas-jelas kamu lebih cantik dan lebih sexy tapi kenapa Mas Christ tega!" marahnya, meluapkan semuanya di dalam mobil.

Kim menarik nafas dan menghembuskan nya secara teratur tidak ingin terlalu memikirkan hal ini, karena ia khawatir dengan kondisi kandungan nya.

"Anggap saja tidak ada apa-apa Kim, lagian juga suami mu itu tidak pernah menyatakan cintanya bukan." terkekeh miris.

Kim mulai melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju ke rumah besar milik keluarga Gerg.

"Aku akan segera pergi dari rumah ini.. " lirih Kim.

Itulah tekadnya sekarang, ia sadar akan posisinya. Mungkin juga sebenarnya suaminya itu mencintai perempuan tadi, tapi karena ada Kim mungkin saja Christ tidak enak hati. Belum lagi dengan anak-anaknya yang sudah dekat dengan Kim.

Duda CeoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang