1 (21+)

219K 1.6K 26
                                    

Di kamar yang mewah seorang pria tengah mengeliat bangun dari tidurnya. Tidak ada canda atau tawa disana. Hanya hening dan mencekam.

"Anak-anak saya sudah turun?" tanya Chris terkesan dingin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Anak-anak saya sudah turun?" tanya Chris terkesan dingin.

Yang ditanya pun dengan segera menjawab, takut majikan nya marah jika harus menunggu.

"Pagi Daddy.. " sapa kedua anaknya yang sudah siap di meja makan.

Christ tidak menjawab sapaan kedua anaknya, ia duduk dan segera memulai sarapan nya sebelum beraktivitas di kantor.

"Kami berangkat sekolah dulu Dad.. " pamit Syasia kepada Daddynya.

Masih sama tidak ada balasan apapun dari si empunya. Dan itu adalah hal biasa.

Kedua anak Christ sudah terbiasa dengan tingkah laku Daddynya dan mereka sama sekali tidak keberatan.

Anak pertama Christ bernama Meischa Syasia Gerg berusia 9 tahun dan anak kedua bernama Keivaro Ander Gerg berusia 7 tahun. Mommy mereka bernama Lyscha Ren yang telah meninggal 5 tahun yang lalu.

Lyscha dan Christian menikah tanpa ada rasa cinta. Mereka menikah karena bisnis semata. Hingga lahir Syasia dan Kei.

Christ menyayangi kedua anaknya walaupun ia tidak pernah menunjukan nya. Sifat dingin, angkuh dan keras kepalanya membuat anak-anaknya jauh darinya dan tidak mau dekat.

Sesampainya Christ dikantor ia segera membaca dan menandatangani laporan kerjasama dengan berbagai perusahaan yang ditawarkan. Ada yang ia tolak ada juga yang ia terima jika itu sangat menguntungkan untuk kedua belah pihak.

"Akan ada rapat sebentar lagi Pak." ujar Rey selaku sekertaris pribadi dan juga asisten Christ.

Christ mengangguk, berdiri dari duduknya menuju ruang rapat.

Rapat berjalan dengan serius dan cepat.

"Ada jadwal lain?" tanya Christ to the point.

Rey menggeleng, karena memang hari ini bosnya itu tidak begitu sibuk.

"Saya di ruangan ingin istirahat." istirahat yang dimaksud bukan istirahat tidur atau duduk dengan minum kopi, bukan. Rey sudah paham.

Ia segera mendial nomor pemilik club untuk segera mengantar jalang-jalang ke kantor mereka.

Tenang saja, karyawan lain tidak ada yang tau. Karena saat para jalang ke kantor mereka akan memakai pakaian sopan dan lewat lift khusus yang langsung tertuju pada ruangan Christ.

Ada dua jalang yang kini sudah berada diruangan Christ. Rey menutup pintu dan berjaga di depan.

"Kau tidak mau?" tanya Christ menawari.

Rey sebenarnya ingin hanya saja ia sungkan.

"Tidak perlu sungkan. Mari bergabung." ajak Christ dengan santainya.

Duda CeoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang