17

45.1K 1.5K 707
                                    

"Maaf Nyonya kalau saya lancang.." ujar Bi Arum meminta maaf.

Kim mengangguk, ia tidak merasa keberatan harus bercerita mengenai kehamilannya. Toh juga Bi Arum yang selama ini perhatian dengan nya dan membuatkan susu hamil untuknya.

"Jangan bilang ke Mas Christ ya Bi.. " pinta Kim.

Bi Arum menatap majikannya kemudian tersenyum tipis.

Ia tidak setuju dengan pendapatan majikannya tapi mau bagaimana lagi. Ia harus nerahasikan ini entah sampai kapan.

"Non Syasia sama Den Kei sudah tau Nyonya?"

Kim mengangguk, "sudah.. Mereka sangat senang mengetahui akan punya adek." ujar Kim dengan senyum mengembang mengingat kegembiraan kedua anaknya ketika mengetahui hal ini.

"Tapi mereka sudah berjanji untuk tidak memberitahu Daddynya. Aku menyuruh mereka untuk berbohong alibi untuk mengejutkan Daddy." tersenyum kecut.

Bi Arum mengangguk, "semoga ini jalan yang terbaik" gumam nya.

*****

"Sesuai perjanjian kita dulu kan Rey." ujar Christ to the point.

"Lo enggak bisa bantuin gue lagi?"

"Enggak!" tolak Christ.

Rey mengangguk paham, ini juga kesalahan nya.

Christ sudah baik hati membantunya.

"Selamat atas kelahiran anak lo ya." ujar Christ memberi selamat kepada temannya.

Rey mengaangguk dan tersenyum tipis.

Ia belum siap menjadi seorang Ayah, belum lagi dengan pertanyaan-pertanyaan yang akan ia terima nantinya karena anaknya sudah lahir sebelum mereka menikah. Itu pasti akan mencoreng nama kedua keluarga. Untung saja keluarga mempelai wanita mau berlapang dada dan menerima apa yang terjadi, walaupun awalnya sedikit terpaksa.

"Sudah dulu ya, gue mau pulang udah malam." ujar Christ.

Rey menaikan salah satu alisnya, "tumben?"

Christ mengendikan bahunya, "istri gue akhir-akhir ini sering gue tinggal."

Rey mangut mangut mengerti karena ini juga karena masalahnya.

"Sorry ya.. "

Christ tersenyum tipis, dan berlalu pergi dari sana.

Tidak memerlukan waktu lama untuk sampai dirumah nya.

Lampu rumah sudah padam, karena memang sudah tengah malam. Padahal sebelum pergi tadi Christ sudah berjanji untuk pulang tidak larut malam.

Saat akan menaiki tangga langkah kakinya terhenti oleh bayangan perempuan dari taman belakang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat akan menaiki tangga langkah kakinya terhenti oleh bayangan perempuan dari taman belakang.

Kim yang tadi memang dari taman brlakang juga terkejut mendapati suaminya yang tengah berdiri di sana.

Duda CeoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang