6. Enter the trap!

92 12 5
                                    

Masuk perangkap!

     Setelah dua minggu, akhirnya Krist mulai menampakkan batang hidungnya. Ya, selama itu ia sama sekali tidak pergi ke kampus. Kegiatan ospek sudah selesai, dan akan ditutup dengan liburan ke pantai besok pagi.
Krist masih menduduki jabatan pemimpin, dalam kegiatan ini. Jadi, mau atau tidak, ia harus hadir untuk melangsungkan upacara penutupannya.

"Butuh bantuan?".

Mike berpikir, mungkin Krist masih dalam suasana hati yang berduka.

"Aku bukan anak kecil. Bagaimana milikmu?. Sudah siap?".

"Sudah siap dari Minggu lalu".

"Oh...berapa banyak pakaian yang kau bawa?".

"Tidak banyak. Hanya 10".

"Sepuluh!". Krist menekankan kembali jawaban Mike.

"Ha ha ha, ada apa?".

"Kita di sana hanya tiga hari, untuk apa membawa pakaian sebanyak itu, hah?".

Lagi-lagi Mike tertawa, membuat Krist menjauhkan telinganya dari handphone. Ya, mereka sedang berbicara lewat telepon.

"Hei, aku punya selera fashion yang cukup baik. Aku juga perlu cadangan kan!".

Sulit dipercaya dengan orang satu ini. Krist mulai membayangkan, sebesar apa tas temannya itu besok.

     Keesokan paginya, tepatnya pukul 11-30 semua sudah berkumpul di aula. Mike mulai mengumumkan peraturan dan tata tertib selama perjalanan ini. Dimulai dari larangan merokok, minuman keras, dan sebagainya.

Mahasiswa baru tahun ini lebih banyak dari sebelumnya. Karena itu, mereka membutuhkan 15 bus untuk menampung semuanya. Krist, Mike dan kedua temannya lagi, menggunakan mobil pribadi.

Hanya membutuhkan waktu 2 jam, dan mereka sudah sampai di tujuan, yaitu kota Chiangmai.

"Oke, semuanya. Nanti didepan sana kalian akan diberi nomor. Kalian boleh memilih teman sekamar, dan ingat. Hanya berisi tiga orang".

Mendengar instruksi itu, para mahasiswa baru langsung berhamburan menuju pintu masuk. Hei, jangan lupakan Singto yang sejak awal berada dalam kerumunan itu. Namun sepertinya Krist sudah kehilangan selera untuk memberinya hukuman lagi. Toh, semuanya sudah selesai. Singto akan menjadi junior resminya sebentar lagi. Dan Krist pikir, tidak baik menyimpan dendam terlalu lama.
Atau bahkan, dalam pikirannya sudah tak ada Singto lagi?. Krist bukan hanya melupakan perlakuan Singto, melainkan orangnya juga.

     Entah bagaimana waktu berjalan. Tiba-tiba saja sudah sore, dan mereka akan melakukan kegiatan nanti malam. Oleh karena itu, semua orang di arahkan untuk beristirahat sejak tiba disini. Saat ini, mungkin semua orang sedang sibuk dengan mimpinya masing-masing.
Namun tidak dengan Krist. Ia sama sekali tidak bisa memejamkan matanya.

 Ia sama sekali tidak bisa memejamkan matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Not Magic 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang