22. Previous incident part 1

94 11 4
                                    

Kejadian sebelumnya bagian 1

"Jangan lakukan ini lagi, phi!".

Singto tak menghiraukan ucapan itu, dan malah asik bermain dengan penis pria di depannya. Kamar mandi pria, selalu menjadi saksi permainan seksual mereka. Padahal ini masih pagi, namun sepertinya Singto benar-benar menikmatinya. Rambut Krist yang sudah tertata rapi dari kondo, kini menjadi berantakan akibat permainan brutal itu.

Namun Krist juga tidak bisa menolak. Selain karena ancaman Singto, ia juga menyukai sentuhan sensual pria itu yang sudah menjadi candu baginya.

"Aku tidak bisahhh. Aku selalu horny setiap kali melihatmu, Kit ahhh".

"Krist, phi...".

Singto selalu memanggilnya dengan sebutan Kit, dan ia tidak suka.

"Akh, phi!".

Krist mencengkram erat bahu Singto, yang sudah mulai menghisap penisnya.


Croott..

Croottt...


Crootttt....

Krist bergetar hebat ketika cairan kental dan beningnya tumpah di mulut Singto. Dan ia juga merasa mual, setiap kali melihat pria itu menelan spermanya.

"Cobalah milikku, Kit".

Krist menggeleng. Jangankan milik orang lain, miliknya saja ia enggan untuk mencoba.

"Aku mohon....".

"Phi, aku akan mengocok milikmu dengan tangan saja".

"Kau sudah sering melakukan itu. Biarkan dia masuk ke dalam mulutmu, Kit".

Lagi-lagi Krist menggeleng.

"Masuk ke mulut, atau hole mu?".

Krist bergidik ngeri mendengar pertanyaan itu. Sudah sebulan lebih mereka tidak melakukannya, sejak ia kembali ke Bangkok.

"P'Sing...".

Karena tak punya pilihan lain, akhirnya Krist bersedia melakukannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karena tak punya pilihan lain, akhirnya Krist bersedia melakukannya. Ia berdecak kesal sambil duduk mensejajarkan wajahnya dengan penis Singto.

"Kalau itu akan keluar, beritahu aku. Aku tidak ingin menelannya".
Ucap Krist, yang hanya dibalas dengan senyuman oleh Singto.

Not Magic 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang