chapter 18🍉

2.3K 90 0
                                    

Assalamu'alaikum warahmatullahi wb.
Bismillahirrahmanirrahim.
•••.

Seseorang dapat berubah kapan saja
Maka jangan pernah jadikan seseorang itu sebagai RUMAH.

_____________ ________________ ________________

Mobil abiyyan sudah berhenti di salah satu destinasi wisata pantai, dia segera turun dari mobilnya lalu berputar membuka kan pintu untuk istrinya.

Saat turun mata Hamzah kembali berbinar semilir angin pantai dan suara ombak pantai seakan sudah bersiap menyambut kedatangan mereka berdua

Setelah beberapa saat terpaku oleh ciptaan tuhan berupa alam nya Hamzah mendongak menatap ciptaan tuhan berbentuk manusia di sampingnya.

"Mas.."

"Hemm"abiyyan masih terfokus menghadap ke depan melihat beberapa anak anak juga orang dewasa yang tengah bermain di tepi pantai

Tanpa aba aba hamzah langsung menubruk tubuh suaminya "makasih mas"lirihnya yang masih dapat di dengar oleh abiyyan sendiri.

Abiyan tersenyum tipis sangat tipis sampai tak dapat di lihat "suka?" Dengan cepat hamzah mengangguk.

Yasudah kita ke sebelah sana yuk"ajaknya.

Hamzah melepas pelukannya mengikuti langkah kaki suaminya.

"Sini duduk dulu, kita sarapan belum sarapan kan" ucap abiyyan karena memang tadi mereka langsung pergi begitu saja tanpa mengisi perut terlebih dahulu.

Hamzah mengangguk setuju, sembari menunggu pesanannya datang mata Hamzah melihat lihat kesekeliling matanya terfokuskan pada keluarga kecil yang sangat menggemaskan.

Dimana ada seorang ibu muda bersama kedua putra putri kecilnya tengah bermain pasir Di samping mereka ada seorang pria yang mungkin saja itu ayah dari dua anak tersebut.

Hamzah terlalu fokus memperhatikan mereka sampai tak sadar pesanan mereka sudah ada di meja.

Abiyyan yang mengetahui istri nya tidak fokus lantas mengikuti arah pandang sang istri.

"Mereka lucu ya"monolog abiyyan saat melihat objek apa yang sedari tadi istri nya lihat.

"Emm.."

"Makan sayang keburu makanannya dingin "  ucapan abiyyan mampu membuyarkan halu'an hamzah..

"Iya mas"

Mereka terlalu menikmati makanan yang mereka pesan sampai tak sadar sedari tadi mereka sampai ke pantai dari kejauhan sudah ada sepasang mata yang terus memperhatikan mereka berdua .

"Jadi ini alasan keluarga mu menolak khutbah ku hamzah?" Batinya. Dengan mata tak lepas dari objek yang di perhatikan .

"Woy elah gw cari kemana mana juga ternyata ada di sini"serkah seseorang orang dari arah belakang.

"Yok lah pulang besok udah kerja lagi"ucap salah satu di antara mereka.

Rupanya ia membawa rombongan.

Ukhibuka Fillah Ya ZaujatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang