chapter 28🍛.

1.6K 54 1
                                    

Assalamu'alaikum warahmatullahi wb.
Bismillahirrahmanirrahim..
****
Sebelum masuk ke cerita, author ingin meminta maaf terlebih dahulu karena author yang sering terlambat meng'update tiap chapter nya guys.
Bukannya author tidak bisa memegang omongan sendiri atau author ingin menggantung cerita itu TIDAK!
Author juga ingin terus up di setiap hari agar cerita ini selesai dan author bisa fokus pada cerita yang sedang author kerjakan..
aplikasi tidak mendukung, kadang author juga bingung harus di apakan aplikasi ini agar tidak selalu loading dan setiap author up pasti banyak gagal nya..
Mungkin ada di antara kalian yang tau ini aplikasi kenapa? Dan harus bagaimana?..
Yang tau bisa komen ya🙏.

Happy reading...

______________ __________________ _____________

Sudah hari ke dua semenjak ke hilangan hamzah, sejak itu pula Adnan dan keluarga terus mencari keberadaan menantunya.

Begitu juga dengan abiyyan yang sudah pulang dua hari lalu dimana saat mendapat kan kabar bahwa istrinya menghilang.

Sudah berbagai cara mereka semua lakukan guna mencari keberadaan hamzah, mereka sudah melaporkanya pada polisi bahkan abiyyan sampai menyewa seorang detektif pribadi hanya untuk mencari sang istri.

Namun nihil semua usahanya belum juga menemukan hasil, entah bagaimana keadaan Hamzah di luar sana. Apakah dia masih selamat atau sudah menjadi kerangka entah sudah makan atau belum mereka semua tidak ada yang tau.

Hamzah seakan hilang tertelan bumi tanpa ada yang mengetahui di mana ia berada.

Keadaan makin memburuk saat Aisyah beliau jatuh sakit karena stres dan terus menyalahkan dirinya sendiri akibat kelalaian nya menantunya menghilang.

"Umi ini zoeya umi sekarang umi makan dulu ya.." entah sudah berapa kali zoeya membujuk ibunya untuk memakan makanannya.

Namun jawaban yang di berikan Aisyah masih tetap sama ia menggelengkan kepalanya seraya terus menanyakan keberadaan dan keadaan Hamzah.

"Apa menantuku sudah pulang zoeya.." zoeya menggeleng lemas tak ayal dia juga merasakan hal yang sama seperti ibunya.

Apalagi saat ini hamzah menghilang dengan keadaan tengah mengandung itu membuat pikiran semua orang semakin cemas.

"Belum umi, sekarang umi makan dulu ya" zoeya kembali menyodorkan sendok berisi bubur untuk umi nya.

"Nggak zoeya bagaimana umi bisa makan kalau umi tidak tau apakah menantuku Hamzah sudah makan atau belum"

"Iya zoeya paham, tapi apa umi tidak kasihan pada mbak hamzah? Mbak bisa aja marah atau bahkan tidak mau bertemu umi karena umi bandel umi tidak makan" Aisyah seperti sedang berfikir keras ia setuju dengan perkataan putrinya.

Jika dia tidak makan dan dia terus terusan sakit bukankah itu akan membuat menantunya sedih? Dan juga tidak dapat menutup kemungkinan Hamzah menantunya akan marah padanya karena tak dapat menjaga diri?

Aisyah mengangguk-angguk "kamu benar nak"

Senyum tipis terukir di bibir zoeya dia senang akhirnya bujukannya kali ini bisa di dengar oleh umi nya.

"Iya benar jadi umi mau ya makan sedikit juga nggak papa umi" senyum kembali merekah saat umi Aisyah setuju kini tanpa banyak berfikir lagi zoeya mulai menyiapkan bubur pada umi nya sedikit demi sedikit.

Ukhibuka Fillah Ya ZaujatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang