chapter 26🥓

1.4K 59 0
                                    

Assalamu'alaikum warahmatullahi wb.
Bismillahirrahmanirrahim.
***
Mohon maaf atas keterlibatan nya..
Ada beberapa kesalahan teknis yang membuat author tidak bisa update tepat waktu..
Happy reading..

________________ __________________ ___________

"Shittt mereka mengubah rute perjalanan!!" Tangannya mengepal kuat hingga membuat otot otot tanganya kian menonjol, rahangnya terkatup rapat.

Tangan kanannya bergerak mengambil ponsel di depannya, jari jemarinya mulai mengetik sesuatu di sana "bagaimanapun caranya kalian harus mencegah jalan mereka Jangan biarkan mereka lolos!!"

Tutt.. brakkk

Tanpa menunggu respon dan jawaban dari pihak di sebrang ia langsung menekan tombol merah untuk mengakhiri obrolan, di lemparnya ponsel ke sembarang arah.

Tercetak senyum licik di sana "rencana satu gagal kita masuk ke rencana dua.." ia kembali mengambil ponsel d dalam laci mejanya guna menghubungi seseorang di sana.

****

Di lain sisi kini hamzah dan umi Aisyah sudah sampai di area pasar, rencananya mereka akan berbelanja untuk kebutuhan dapur, mengingat sebentar lagi akan ada acara besar pesantren di mana akan di adakanya syukuran atas berdirinya pesantren yang ke 32tahun.

Mereka pergi tidak hanya berdua namun ber 3 dengan salah satu santri, tadinya hanya umi Aisyah dan santri yang akan ke pasar namun saat Hamzah melihat Aisyah ingin pergi ia memohon untuk ikut.

"Kita belanja apa dulu mi?"

"Kita ke sana dulu yuk kita beli bumbu bumbunya dulu biar nggak kelupaan" ucap umi Aisyah seraya menggandeng tangan menantunya menuju penjual bumbu

"Mari nak Fina" gadis cantik pemilik nama hanya mengangguk dan mengikuti jejak langkah umi nyainya.

"Assalamu'alaikum umi ais, masyallah mau belanja umi" sapa pedagang yang ada di pasar.

Kebetulan umi Aisyah adalah langganan beliau jadi tak ayal penjual penjual sini pada kenal.

"Waalaikumsalam, iya bukk.." Aisyah molai memilah-milah bahan apa saja yang ingin ia beli

"Nggeh monggo umi"

"Ini menantunya?" Pandangannya kini jatuh pada hamzah yang memang sejak tadi diam menunduk.

"Iya bu kenalin hamzah anak mantu saya" hamzah tersenyum kecil dari balik cadarnya.

"Kali yang sebelah ini? Santrinya ya umi"

"Iyaa namanya Fina"

"Owh neng Fina masyallah sudah besar ya dulu kesini pas masih piyikk" mendengar hal tersebut umi Aisyah lantas terkekeh.

Benar Fina memang dulu pernah di ajaknya pergi ke pasar sewaktu usianya masih 14tahun.

Dan ia jadi jarang ikut ke pasar semenjak ia fokus menghafal kitabnya dan ini adalah kesempatannya lagi ikut ke pasar.

"Ibu masih ingat aja.."

"Ingat dong mi, dia gadis kecil lucu yang menangis karena gamisnya kotorkan"

Ukhibuka Fillah Ya ZaujatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang