chapter 19🥖

2K 99 0
                                    

Assalamu'alaikum warahmatullahi wb.
Bismillahirrahmanirrahim.
•••
O

rang yang benar benar mencintai mu tidak akan pernah meninggalkan mu sekalipun engkau menjadi duri yang menghadang di hadapannya.

__________

Info.

-pertama Tama maaf banget kalo untuk masalah visual yang ku kasih, suka berubah ubah (di chapter 8) semoga kalian nggak merasa terganggu sama hal itu dan cukup nikmati alurnya saja

-ke dua author mau bilang makasih untuk kalian semua makasih atas dukungan vote kalian, satu vote sudah cukup berarti untuk author.

-ketiga author ingin memperingati sedikit bahwa ini cerita hanya cerita klasik yang akan menceritakan keseharian abiyyan dan keluarga kecilnya dengan sedikit bumbu bumbu penyedap di dalamnya , jadi jangan terlalu ber ekspektasi terlalu tinggi ygy aku takut nggak bisa ngabulin ekspektasi kalian hiks..

-ke empat untuk nama teh @uarmy18 di setiap chapter itu bukan berarti cerita ini hasil copy ya guys!! Kalo kalian teliti nama itu adalah username akun ini akun wattpad'ku jadi jangan salah faham ya..

JANGAN LUPA FOLLOW AKUNKU JUGA YA !! Nggak maksa tapi kalo mau Alhamdulillah hehe..

Sekin and happy reading...

___________ ____________ ____________ __________

"Huekk Huekkk"_anggap aja suara orang lagi muntah ya guys π.π

"Kita ke rumah sakit aja ya ay, aku nggak tega liat kamu kaya gini terus"abiyyan terus memijit sang istri sambil terus membujuknya pergi ke rumah sakit.

"Huhhh"hamzah membasuh mulutnya dengan air keran "nggak perlu mas hamzah cuman masuk angin doang kok"

"Tapi mas nggak tega liat kamu kaya gini terus sayang, udah tiga hari loh kamu gini"

Ya sudah tiga hari berlalu semenjak mereka pacaran dan sudah tiga hari pula hamzah merasa tak enak badan di tambah ia terus terusan memuntahkan segala isi perutnya di setiap pagi dan setiap makan.

"Kali ini nurut sama mas ya, kita pergi ke rumah sakit"bujuknya tak kenal lelah.

"Tapi mas .."

"Nurut sayang"ucapnya dengan suara rendah namun menekan sebagai katanya yang mampu membuat hamzah mengangguk pasrah.

"Pintar"abiyyan menuntunnya duduk ke tepi ranjang mengacak sekilas puncak kepala istrinya.

"Mas ambil hijab kamu dulu sebentar" abiyyan bergerak membuka lemari baju khusus hijab istrinya mengambil hijab tak lupa dengan cadar yang senada

"Paket ini dulu ya sayang" tangan abiyyan bergerak mengenakan hijab itu ke istrinya.

Saat tangan abiyyan hendak memakaikan cadar tangan Hamzah terlebih dahulu menggenggam tangan kekar nya.

"Nggak mau pake Gus ngap"ucapnya lirih takut takut suaminya akan marah.

" Pake dulu ya sayang nanti di mobil boleh di lepas lagi"bujuknya

"Demi Allah aku tidak rela kecantikan istriku bisa di nikmati oleh pria lain, ia pun bisa aku juga tak rela sampai bayanganmu bisa di lihat pria lain sayang"ucapnya yang kini tengah berjongkok di depan sang istri menatap wajah pucat Hamzah yang menunduk dari bawah.

"Jadi mau ya pake ini sampai di mobil" dengan lemah Hamzah mengangguk membuat abiyyan tersenyum senang.

"Ayyan mana mas"

Ukhibuka Fillah Ya ZaujatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang