bab 16

2K 91 0
                                    

Halo. Apa kabar?
Jangan lupa bintang dan komen yaa!

-HAPPY READING-

∆∆∆

16. DO

"Aluna..."

"Bundaaa hiksss" tangis Aluna didalam pelukan sang bunda.

"Shuttt nggak apa-apa" ucap Diana dengan mengusap-usap punggung Aluna.

"Hiks Luna takut hikss, Luna..."

"Shuttt. Ada bunda Luna jangan takut"

"Bunda, Aluna nggak mau sekolah lagi hiks" Aluna menggeleng dalam pelukan Diana.

"Iya, iya Luna nggak sekolah lagi"

"Tapi, Minggu besok Luna ada ujian bunda" ucap Aluna.

Sang bunda melepaskan pelukannya, dan mengusap pucuk kepala anak perempuan yang dengan sayang.

"Kamu udah dikeluarin, Luna" ucap nya pelan.

"Hiksss" isak Aluna lagi.

Rafa mengambil alih tubuh Aluna, dan memeluk nya. "Maaf" ucap Rafaell.

"Maaf udah buat kamu gini" ujarnya lirih

Aluna menggeleng. "Rafa nggak di keluarin kan?" Rafael menggeleng.

"Pihak sekolah kasih keringanan buat Rafa, karena satu minggu lagi kalian ujian. Dan pihak sekolah juga tau bahwa kamu dan Rafael sudah menikah" ucap Abimana.

"Rafaell hanya di skors satu minggu, dan saat ujian baru Rafael di ijinkan masuk" lanjut Abimana.

"Temen-temen Luna tau?" Abimana dan Diana mengangguk.

"Hiks..." Isak Aluna.

"Nggak apa-apa. Jangan nangis lagi, okey" ucap Rafaell, dan Aluna mengangguk.

∆∆∆

Satu hari sudah Aluna dirumah sakit. Karena kandungan Aluna kemarin keram dan Aluna mempunyai darah rendah ditambah lagi Aluna stres karena banyak pikiran.

Aluna selama bersekolah belum pernah mendapatkan perlakuan buli seperti itu maka nya, Aluna syok dan langsung sedikit membebani pikiran.

"Aaak" Aluna menggeleng.

"Mau pulang"

"Besok. Sekarang makan lagi" ucap Rafaell.

Aluna menggeleng. "Nggak mau. Perutnya udah nggak bisa nampung lagi"

"Kamu baru sedikit makan nya Aluna! Makan lagi. Nih aaaaak" Rafael kembali menyuapi Aluna. Namun Aluna menutup mulutnya dengan kedua tangannya.

"Udah. Begahhhh" Aluna menepuk-nepuk pelan perutnya.

"ALUNAAAAAAAA HIKS" sontak Rafael dan Aluna di buat terkejut oleh kedatangan manusia spesies tarjan itu.

Sasqia langsung mendorong kasar Rafael menjauh dari Aluna dan langsung memeluk sahabatnya itu.

"Hiks maaf Aluna maaf hiks" ucap sasqia.

"Nggak apa-apa qiii" jawab Aluna dengan menepuk-nepuk punggung sasqia.

Rafael menjepit dengan jari telunjuk dan jempolnya ke kerah baju belakang milik sasqia, seperti menjepit anak kucing.

RAFAELL (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang