Halo. Apa kabar?
Jangan lupa teken bintang & komen ya.-HAPPY READING-
∆∆∆
11. Kenapa?
"Luna, Mau seblak?"
"Luna, mau kue coklat?"
"Naaa... Mau jalan-jalan?"
"Aluna, yuk kita jalan-jalan"
"Aluna kita nonton yuk"
Sejak kejadian sela menyiram Aluna, Rafael di diamkan oleh Aluna, sampai malam saat ini.
"Aluna.. kenapa sih?"
"Tanya rumput yang bergoyang" jawab Aluna dengan asal.
"Mana ada rumput goyang"
"Ada. Kena angin goyang" jawab Aluna lagi.
"Ck. Jangan diemin gua naa" Aluna diem tanpa membalas ucapan Rafaell, malah membelakangi cowok itu.
"Aluna, nyadep sini naaa" Rafael merengek. Membuat Aluna membalikkan badannya menghada ke arah Rafael.
"Apa?" Tanya Aluna.
"Jangan diemin gua. Pelukkkkkk" ucap cowok itu dengan merentangkan kedua tangannya. Aluna membawa badan Rafael kedalam pelukannya. Rafael tersenyum.
"Udah yah na marah nya. Gua gak salah apa-apa kok di diemin!" Ucap Rafaell dalam pelukan Aluna, dan Aluna hanya bergumam.
"Aluna, jangan diemin gua lagi yah. Jangan marah.." Rafael tak henti-hentinya meminta maaf kepada Aluna. Namun Aluna yang cukup lelah tertidur lebih dulu sambil memeluk Rafaell yang terus berceloteh.
"Naa..."
"Al..."
"Luna..." Panggil pelan Rafael.
"Yah... Udah tidur"
"Selamat malam, Aluna Putri Alexander. Hehe" ucap pelan Rafael dengan melepas pelukannya, mengganti Aluna masuk kedalam pelukan nya dan mencium pucuk kepala sang istri.
∆∆∆
"Rafael?" Panggil Anton yang sekarang mereka sedang sarapan bersama.
Rafael mengangkat wajahnya, saat dipanggil oleh sang papa. "Hm?" Rafael berdehem.
Sialan. Aluna lupa untuk membujuk Rafael, kemarin dirinya terlalu kesal kepada cowok itu, padahal yang salah memang bukan Rafael. Tapi kan dia yang membawa cewek itu kehadapan Aluna.
"Kalau papa mau pergi, silahkan. Rafael gak perduli lagi" Anton mengangguk lesuh.
Aluna memukul pelan lengan Rafael. "Raf, jangan gitu. Papa sedih"
"Menurut Lo, gua gak sedih?" Tanya Rafaell ke Aluna, Aluna yang ditanya seperti itu memilih diam tanpa menjawab.
"Ell, papa minta maaf" ujar Anton.
"Iya. Rafael udah selesai, Rafael mau berangkat. Aluna..!" Ucap Rafaell pergi meninggalkan meja makan.
"Papa. Sabar yah, Rafaell pasti nanti jadi hangat lagi kok. Tenang aja, Luna bantu papa ngomong sama Rafael" Anton tersenyum mengangguk merespon ucapan menantunya itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
RAFAELL (HIATUS)
Teen FictionSebelum lanjut follow dulu ya ges ya. 17+ Bagaimana jadinya sahabat yang disatukan dalam ikatan pernikahan?