11. Strat

1.1K 106 55
                                    

Haiii

Double up hehe



Happy Reading

Typo? Udah jadi belahan jiwa saya.

Maaf kalo nggak nge feel😔🙏

____

'bruk'

'plak'

'plak'

'arghh'

"Sakit?"

"Argh"

Renjun semakin mengeratkan genggamannya di kedua tangan jisung yang berbalut Hoodie.

"Aouch ada darah yang keluar dari tangan kamu adik kecil ku" ucap renjun lalu menyibakan lengan Hoodie jisung.

"Bukanya ini terlalu sedikit lukanya?"

"Mau ku tambahkan?" Tanya renjun dengan tersenyum manis kearah jisung. Jisung hanya bisa terdiam dan menahan sakit di kedua lengannya yang sudah mengeluarkan banyak darah karena renjun memegangnya dengan sangat kuat sampai lukanya yang belum sembuh terbuka.

"Jawab!!"

"J-jangan ge"

"Loh kenapa?" Tanya renjun dengan sedih.

"Padahalkan Gege mu ini hanya ingin membantu mu untuk menggambar garis di tangan mu itu" ujar renjun dengan sedih

"Bahkan gege udah bawa alatnya"ucap renjun dengan mengeluarkan kater dari saku celananya, jisung hanya bisa terdiam melihatnya.

Jujur sekarang dia takut kalo gegenya akan melakukan hal gila seperti dulu.

"Baiklah akan ku lakukan lain kali, sekarang kita lihat seberapa banyak cairan merah itu bisa keluar dari garis di tangan mu itu" ucap renjun dengan mengubah raut wajahnya yang semula sedih sekarang di ganti dengan senyum yang terukir di bibirnya.

Renjun langsung mencekal lengan jisung kembali dan menggenggamnya dengan sangat² kuat.

"Bukankah lebih baik jika kita mengesekannya di dinding?"

"J-jangan" ucap jisung dengan lemah, kepalanya sangat pusing. Selain tangannya yang sakit dan perih rasanya dadanya juga ikut sakit lebih tepatnya jantungnya. Pipinya terasa sangat perih karena sudah beberapa kali di tampar oleh renjun

"Apakah rasanya sakit?"

"Jawab!! Apakah kau tidak bisa berbicara? Atau kau sudah tuli karena terlalu sering menyumpalnya dengan earphone? Kenapa kau selalu tak menjawab perkataan ku haa?"

"Oh aku tau! Mungkin menambah garis-garis ditanganmu akan membuat mulutmu terbuka? Jika iya baiklah akan ku lakukan" ujar renjun dengan mengeluarkan kembali katernya

'sret'

''arghh''

'sret'

''arghh hikss''

Erangan dan tangisan yang memilukan sekarang mulai terdengar lagi ketika renjun dengan lihainya membuat luka baru di tangannya.

"Aku akan menambahkan hanya 7 garis saja, seperti jumlah dari bulan lahirmu dan tanggal lahirmu adik kecil ku"

'sret'

'arghh'

"Baru tiga bukan? Aku akan menambah di tangan kanan 4 dan kiri 3"

'sret'

'arghh hiks'

"Baiklah sekarang giliran tangan kiri" ucap renjun dengan mengambil tangan kiri jisung, kater yang dia gunakan sekarang sudah berlumuran darah bahkan tanganya pun sama.

Happy Marriage? or Bad Marriage?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang