Rintik ketiga

40.6K 4.1K 1.9K
                                    

Sebelum mulai membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebelum mulai membaca. Vote dulu  gessss.. jangan pelit.

⚠️WARNING⚠️

Jangan lupa ramaikan kolom komentar di setiap paragraf. Kalian minta update cepat tapi nggak mau bantu komen. Piye iki??? Yok ramaikan kolom komentar biar cepet update😭

Update tergantung dari ramai atau nggak yang komen. Lapak sepi, Aku tinggal tidur🤣

Jadilah smart people dengan tidak membawa cerita atau nama tokoh ke dalam ceritaku.

*
*
*
*
*
Nelangsa hati membuatku terpuruk dalam sepi
Lantas ku mencoba mengetuk satu hati
Membawa sejumput harap
Mungkin ia akan kembali

*****Nelangsa hati membuatku terpuruk dalam sepiLantas ku mencoba mengetuk satu hatiMembawa sejumput harapMungkin ia akan kembali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌧🌧🌧

Andira termenung di dalam kamar dengan lampu remang-remang setelah ia menyiapkan dan menemani Arutala untuk makan malam. Wanita itu merasa sangat bersalah karena tidak bisa melakukan apa-apa untuk membela putranya.

"Ada apa, Ma? Kenapa gelap-gelapan?" Pramana masuk mengejutkan istrinya dengan menyalakan lampu kamar secara tiba-tiba.

"Nggak ada apa-apa, Pa. Mama cuma kecapean aja."

"Papa kan sudah bilang. Sekali-kali Mama pergi liburan. Ajak Aru. Jangan diam di rumah terus."

"Iya. Mama masih menunggu Biru pulang."

"Jangan pikirkan Biru. Biarkan saja dia sampai hatinya menjadi lebih baik. Mama tau sendiri kan sekeras apa hati anak itu."

"Iya, Pa."

"Ajak Aru saja. Kalau Mama mau, Papa bisa pesankan tempat liburan buat kalian berdua." Pramana membalas ucapan Andira sembari membuka jas dan dasi kerja yang ia gunakan. Pramana tak membersihkan tubuhnya seperti yang biasa lelaki itu lakukan sepulang dari bekerja. Ia lalu berjalan menuju pintu hendak keluar kamar lagi.

"Papa mau kemana? Kenapa nggak mandi dulu?" seru Andira yang membuat Pramana berbalik.

"Papa mau ke Aru sebentar. Ada yang mau Papa bicarakan."

Rintik Terakhir [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang