Rintik Ke-Duabelas

30.5K 2.8K 1.5K
                                    

Sebelum mulai membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebelum mulai membaca. Vote dulu gessss.. Aku liat kalian susah banget cuman tekan tanda bintang doang😭

⚠️WARNING⚠️

Jangan lupa ramaikan kolom komentar di setiap paragraf. Mau komen apa aja terserah.

Awas kalo sepi,
Nunggu sebulan baru aku Up lagi🤪

Komen kalian selalu aku baca dan bikin mood naik-naik ke puncak gunung🤣

Jadilah smart people dengan tidak membawa cerita atau nama tokoh ke dalam ceritaku.

Are you ready?
GO

*
*
*
*
*
Sebab rindu mendebarkan rasa
Menyeruak tersirat dalam airmata
Menjelma sesak sang pencinta
Saat tak berbalas temu yang di pinta

*****Sebab rindu mendebarkan rasaMenyeruak tersirat dalam airmataMenjelma sesak sang pencintaSaat tak berbalas temu yang di pinta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌧🌧🌧

Jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam. Perjalanan panjang dan melelahkan akhirnya terhenti. Perasaan malu-malu masih bertahan di antara mereka walau ciuman itu sudah lima belas menit berlalu. Terutama Launa. Buktinya, gadis itu masih terus-menerus tersenyum dan memainkan bibirnya yang dirasa membesar dan memerah setelah adegan ciuman mereka yang cukup lama.

"Kok diem? Nyesel ya?" keheningan yang mengukung hampir setengah jam itu pecah oleh pertanyaan Karang yang merasa Launa sedikit pendiam.

"Hh... Nggak. Siapa yang nyesel." Balas Lauan yang sedikit terkejut dengan pertanyaan Karang yang tiba-tiba.

"Tapi kok jadi pendiem? Biasanya cerewet."

"Aku lagi nggak pengen ngomong aja."

"Eh bentar. Keknya bibir kamu luka deh. Sini aku liat..!" Mata Karang terfokus pada bibir launa yang sedikit berdarah. Mungkin tanpa sadar, Karang mengigit bibir pacarnya itu saat ciuman basah mereka berlangsung.

 Mungkin tanpa sadar, Karang mengigit bibir pacarnya itu saat ciuman basah mereka berlangsung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rintik Terakhir [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang