Rintik Pertama

58.8K 5.6K 1.1K
                                    

Sebelum mulai membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebelum mulai membaca. Vote dulu gessss.. Aku liat kalian susah banget cuman tekan tanda bintang doang😭


⚠️WARNING⚠️

Jangan lupa ramaikan kolom komentar di setiap paragraf. Mau komen apa aja terserah. Mau bilang aku syantik juga bole💣

Komen kalian selalu aku baca dan bikin mood naik-naik ke puncak gunung🤣

Jadilah smart people dengan tidak membawa cerita atau nama tokoh ke dalam ceritaku.


Baiklah...
Mari kita mulai

*
*
*
*
*

Aku bertahan bukan karna ku kuat.
Namun ada satu rindu disudut hati yang sampai saat ini masih terpahat.

Namun ada satu rindu disudut hati yang sampai saat ini masih terpahat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌧🌧🌧

Seorang remaja berlari menuruni anak tangga dengan menenteng sebuah Skateboard ditangan. Penampilan casual yang ia tampilkan, membuatnya terlihat lebih santai dan fresh dengan rambut setengah basah. Namun, langkahnya terhenti saat ia melihat ruang kerja Ayahnya yang sedikit terbuka. Remaja dengan Earphone berwarna putih itu iseng untuk mengintip dari celah pintu. Ia setengah kaget saat melihat dua orang yang ia kenali sedang berbicara dengan serius.

Mereka adalah Nyonya Prasmoyo dan Pramana yang sepertinya sedang membicarakan sesuatu yang sangat penting. Tampak dari raut wajah keduanya yang tegang dan menekuk. Namun sayang, Remaja dengan kaos panjang berwarna putih tersebut tidak bisa mendengar pembicaraan mereka.

Remaja itu adalah Arutala. Yang tak lain adalah kepribadian Karang yang menderita tunga rungu atau Tuli.

Saat itu Aru hanya bisa melihat gerak bibir Nyonya Prasmoyo yang kebetulan menghadap ke arah pintu. Sehingga Arutala bisa mengerti ucapan Neneknya. "Bagaimana dengan tes masuk perguruan tinggi Karang, Pram? Apa dia bisa masuk Fakultas kedokteran tahun ini?" tanya wanita berkonde itu kepada Pramana yang berdiri di depannya.

Rintik Terakhir [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang