Rintik Ke-Sepuluh

32.9K 4.1K 3.5K
                                    

Ecieeee yang udah lumutan nunggu chapterMaaf ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ecieeee yang udah lumutan nunggu chapter
Maaf ya. Eyke akhir akhir mageran parah.

Sebelum mulai membaca biasakan vote dulu
Dan tolong dong ramaikan kolom komentar. Jangan komen next next doang😪

Komen apa kek. Curhat mungkin😶

Baiklah kita mulai sajo

*
*
*
*
*

Terima kasih kerena masih bertahan.
Walaupun kamu punya seribu satu alasan untuk menyerah.

Walaupun kamu punya seribu satu alasan untuk menyerah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌧🌧🌧


Malam itu setelah rumah di bersihkan akibat kekacauan yang Pradikta buat. Terlihat kesibukan diarea dapur yang diisi oleh Mbok Jum, Andira, Launa dan Bhetari. Kepribadian baru dari karang yang sangat lihai dalam hal memasak layaknya koki sebuah restoran. Bhetari beberapa kali memprotes cara memasak Mbok Jum dan Andira yang menurutnya tidak sesuai.

"Jangan masukin itu, Andira. Nanti rasanya akan menyengat." Protes Bhetari dengan anggun.

"Mbok... Motongnya dadu kecil. Jangan memanjang. Karna akan terlihat tidak menarik."

"Cantik... Minta tolong tata meja makan ya." Perintahnya ke Launa.

Sedangkan Pramana masih sibuk berbicara dengan dr. Calista via telpon untuk menanyakan perihal kepribadian Karang yang semakin aneh dan tidak terkendali.

"Kenapa kepribadian Karang semakin banyak, Cal? Apa kondisinya semakin memburuk?"

"Tenang, Pram. Kamu harus tenang di saat seperti ini."

"Bagaimana mungkin saya bisa tenang. Saya mungkin akan kehilangan Karang selamanya jika kepribadian baru itu terus-menerus bermunculan."

"Mungkin saja tidak."

"Kenapa kamu bilang seperti itu.?"

"Mungkin kepribadian-kepribadian baru itu bisa memicu Karang untuk berusaha keluar. Jadi Aru tidak akan mendominasi seperti tiga tahun terakhir."

Rintik Terakhir [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang