Rintik kedua

47.7K 5.2K 1.2K
                                    

Sebelum mulai membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sebelum mulai membaca. Vote dulu gessss.. Jangan pelit. Aku cuman minta tekan tanda bintang doang.😭

⚠️WARNING⚠️

Banyak yang minta up cepat. Tapi males komen dan vote😭😭
Komen kalian bikin penulis semangat. Kalo lapaknya sepi, penulis jadi nggak semangat.

Ayolah gesss... Apa susahnya kalian tekan bintang dan nulis komen.

Komen kalian selalu aku baca dan bikin mood nulis aku naik.

Jadilah smart people dengan tidak membawa cerita atau nama tokoh ke dalam ceritaku.

Baiklah...
Mari kita mulai

*
*
*
*
*
Tangis bisu itu adalah bentuk dari sebuah rindu.
Bukan karna dia yang jauh
Tapi dekat yang tak mampu kudekap.

Bukan karna dia yang jauhTapi dekat yang tak mampu kudekap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌧🌧🌧

Aru mengendarai mobil hitam Karang membelah sore yang mulai gelap. Tidak ada pembicaraan diantara kedua sahabat tersebut.

Lukka lebih memilih mendengarkan musik dari pemutar musik di dalam mobil setelah ia selesai menerima panggilan dari Launa. Ia masih bisa menemukan daftar lagu yang sering Karang putar. Sepertinya Aru tak mengutak atik apapun dari dalam sana. Aru biarkan saja isi di dalam mobil seperti saat Karang masih menggunakannya.

Setelah sekitar 30 menit perjalanan, akhirnya mereka tiba di sebuah pusat perbelanjaan yang masih ramai walau malam akan segera datang. Pusat perbelanjaan itu dulunya adalah sebuah taman bermain yang menjadi primadona para keluarga. Namun, seiring perkembangan jaman. Taman bermain tersebut di gusur dan di alih fungsikan menjadi Mall dengan bangunan enam lantai yang cukup luas.

Aru keluar dari dalam mobil kemudian bersandar sembari mengedarkan pandangan ke sekeliling. Sesekali ia mengutak atik ponsel di tangan melihat mungkin ada sesuatu yang penting yang ia terima.

Rintik Terakhir [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang