Orang Misterius

266 39 10
                                    

Beberapa bulan kemudian tanpa kehadiran yang tersayang




Suasana begitu sunyi. Ia mendongak menatap langit yang sebentar lagi akan turun hujan. Banyak sekali batu nisan, tempat ini, tempat pemakaman.

Telinganya mendengar suara tangisan seseorang, samar-samar ia bisa mendengarnya dan mulai mencari sumber suara.

Ia terdiam di tempatnya melihat dirinya sedang menangis dihadapan gundukan tanah yang masih basah, juga bunga-bunga yang terlihat masih segar.

"Itu gue?" Ia berjalan perlahan menghampiri dirinya yang berada tak jauh lagi.

Benar, itu dirinya. Itu Nanda sedang menangis di makam seseorang dan mengucapkan sesuatu yang tak bisa ia dengar. 

Ia tak bisa melihat lebih jelas lagi saat angin bertiup kencang membawa dedaunan kering terbang berserakan dan menghalangi pandangannya.

"Nanda...."

Ada yang memanggilnya, tapi siapa? Dan semua ini, kenapa semuanya menjadi berhenti?

"Nanda...."

Lagi-lagi seseorang memanggilnya dan tidak tahu suara tersebut berasal dari mana. Suaranya semakin terdengar jelas, ia pun mulai berlari meninggalkan dirinya yang ikut diam seperti patung di ujung sana di dekat makam seseorang.

"Nanda...."

Ia langsung mendongak menatap langit yang seakan terus memanggil namanya. Semua benar-benar berhenti, burung yang sedang terbang di langit ikut berhenti bahkan tak terjatuh.

"Nanda ... Nanda ... Nanda...."

Ia menutup telinganya, tak mau mendengar suara yang tidak tahu berasal dari mana. Larinya semakin kencang, matanya terpejam erat, ketakutan. Hingga ia tak menyadari langkahnya lalu terjatuh masuk ke dalam lubang, dan semuanya berubah menjadi gelap.

"HAHH!!.." Nanda langsung membuka matanya lalu melihat langit-langit kamar.

"Nanda? Lo kenapa?" tanya Gio panik. Sudah beberapa kali ia panggil, tapi sang adik tetap tertidur dan tiba-tiba terbangun dengan nafas memburu.

'Cuma mimpi. Itu cuma mimpi, Nanda. Tenang...' batin Nanda menenangkan dirinya.

"Bang, lo ada di sini?" Nanda mengubah posisinya menjadi duduk.

"Gue mau nganterin makanan buat lo, tapi liat lo tidur gelisah kaya tadi buat gue panik. Ada apa?"

"Gak ada apa-apa." jawab Nanda dan ingin beranjak dari tempat tidur.

"Tidur, istirahat aja." Gio menahan Nanda untuk tetap berada di kasur.

"Gue mau cari Aga lagi." Nanda menepis tangan Gio.

"Nanda." Gio menahan tangan Nanda membuat sang empu langsung menggeleng cepat.

"Gue mau cari Aga! Gue gak tau Aga ada di mana! Sedangkan dia pergi bawa Samudra!!"

"Kondisi lo lagi kurang sehat, Nan. Biar gue cari Aga ke kantor nya."

"Lagi? Jadi, selama ini lo cari Aga cuma ke kantor nya?!"

"Gue juga lagi berusaha buat cari Aga dan Samudra, Nan."

"Mau sampai kapan gue diam aja dan nunggu hasilnya? Sampai kapan?!! Bawa gue pergi sama lo. Gue gak mau diam aja di sini..." Nanda memohon pada Gio untuk membawanya pergi mencari Arga dan Samudra.

I Love You! [YoonMin]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang