Antar Keluarga Dan Sebuah Penolakan

451 56 0
                                    

Arga berdiri diam melihat wanita tua yang masih terlihat cantik itu sedang sibuk memasak sesuatu. Kedua tangannya benar-benar lihai dan cekatan untuk memotong bahan makanan, mengaduk adonan kue, sampai membolak-balikkan makanan lainnya yang belum matang.

"Bunda, banyak banget masaknya?" Sang bunda mengangguk lalu menoleh pada Arga sambil tersenyum.

"Mau ada acara di sini, nanti kamu bantuin bunda nata makanannya ya..."

"Acara?"

"Iya sayang. acaranya sederhana, cuma makan-makan aja." ucap wanita itu.

"Temen kantor papah atau—"

"Keluarga temen kamu, Nanda." Arga yang akan meminum segelas air tiba-tiba berhenti saat mendengar ucapan bundanya.

"Aga, bunda mau tanya boleh?" Arga langsung mengangguk.

"Waktu bunda lagi belanja, bunda gak sengaja ngeliat Nasya sama teman-temannya. Seinget bunda, Nasya udah pindah 'kan? Apa mungkin dia udah pulang?" tanya Sarah di sela-sela kesibukannya yang sedang memasak.

"Aga gak tau bun." jawab Arga dengan cetusnya, membuat Sarah merasa tidak enak hati pada putranya.

"Maaf ya sayang, bunda gak bermaksud buat ngungkit masalah yang udah berlalu." kata Sarah, tapi sayangnya Arga sudah berjalan keluar dari dapur.

Di sisi lain, Nanda terduduk di atas kasurnya sambil melihat Gio yang sibuk mengacak-acak lemari pakaian mengeluarkan begitu banyak pakaian miliknya yang sebelumnya tertata rapi.

"Bang, lo ngapain sih?!" tanya Nanda kesal karena sudah sedari tadi Gio berada di dalam kamarnya, hanya untuk mengacak-acak lemari pakaian miliknya.

Gio menatap Nanda sekilas. "Lo diem aja, gak usah banyak omong."

Dengan sangat serius Gio mencoba mencari pakaian yang bagus dan cocok untuk Nanda.  Meskipun semuanya terlihat bagus dan cocok, tapi tidak di matanya, semuanya terlihat biasa-biasa saja. Lalu senyuman terukir di wajahnya ketika melihat sepasang pakaian yang benar-benar indah menurutnya.

"Nan, lo nanti pake ini aja ya?" Nanda langsung menggeleng cepat.

"Gila lo! Gue gak mau, celananya terlalu ketat." Gio berdecak lalu menangkup kedua pipi Nanda.

"Coba dulu ya, pliss Nan ... gue udah cape-cape nyari pakaian yang cocok buat lo." Gio memohon membuat Nanda menatap Gio dengan curiga. Karena tidak biasanya dia seperti ini.

Nanda menepis kedua tangan Gio dan memegang pipinya. "Emang gue nyuruh lo cari pakaian buat gue bang? Gak ada 'kan? Salah lo sendiri. Jadi gue mau lo beresin semuanya."

Gio menatap Nanda dengan kecewa. Dan tepat setelahnya Renatta masuk ke dalam kamar Nanda sambil mengelus dadanya, melihat kamar anak keduanya yang berantakan.

"Jangan marahin aku, bang Gio yang berantakin semua ini." kata Nanda dan Gio menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sambil cengengesan.

"Mah coba liat," Gio menunjukkan pakaian yang sudah dia pilih, "bagus 'kan mah?"

"Bagus kok...."

"Aku gak mau pake itu mah~" rengek Nanda.

"Kenapa gak mau sayang? Itu bagus kok." Renatta mengusap kepala Nanda dengan sayang.

"Ketat..." cicit Nanda.

"Bukannya kamu suka yang ketat ya?" goda Renatta dan di susul dengan tawa Gio yang pecah.

"NGGAK YA MAH, ENAK AJA~" jawab Nanda.

Matahari sudah berganti menjadi bulan yang bersinar, memerangi malam hari. Suara permohonan dan rengekan Nanda terus terdengar di dalam mobil yang sudah melaju sedari tadi. Nanta dan Renatta hanya diam saja, tapi tidak dengan Gio yang terus meyakinkan Nanda.

I Love You! [YoonMin]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang