Bahagianya Di Atas Amarah

254 35 11
                                    

Arga menatap dirinya di cermin. Ia terus merutuki dirinya sendiri yang selalu tak bisa mengenakan dasi. Arga bodoh dalam hal ini.

Sedangkan Nanda masih nyaman tertidur di kasur. Selimut juga terlihat masih setia menyelimutinya.

Arga menggeleng sambil tertawa pelan mengingat kejadian semalam, tepatnya pukul satu diri hari, Nanda sempat terbangun dan bercerita dirinya memimpikan Samudra. 

FLASHBACK

Nanda membuka matanya lalu terduduk diam memperhatikan setiap sudut kamar yang gelap. Hanya ada cahaya dari lampu tidur yang tak terlalu terang.

Nanda melihat box bayi yang berada tak jauh darinya. Ia baru mengingat satu hal bahwa Samudra masih belum juga pulang.

Nanda menoleh ke samping, melihat Arga terlelap dalam tidurnya. Perlahan Nanda mendekat lalu menggoyangkan bahu sang suami.

"Aga, ayo jemput Samudra." ucap Nanda pelan.

"Aga, gue mimpi Samudra nangis terus, kasihan Samudra. Ayo bangun jemput Samudra sekarang." rengek Nanda memohon.

Tidak ada jawaban sama sekali membuat Nanda semakin kuat menggoyangkan bahu Arga.

"Aga!" panggil Nanda dan Arga membuka matanya.

"Ini jam berapa? Masih gelap."

"Gak peduli! Ayo jemput Samudra sekarang!"

Tangan Arga meraba ke atas nakas. Mencari sesuatu lalu mengambilnya.

"Nih," Arga memberikan kunci mobil, "lo jemput aja sendiri." Ia menutupi tubuhnya dengan selimut. Sedangkan Nanda diam menahan kesal.

Tak lama, Arga membuka matanya ketika Nanda melemparkan kunci mobil. Ia menoleh ke belakang menatap Nanda yang terduduk di sampingnya, lalu Arga kembali memejamkan mata.

"AGAAA!!!!...."

"Berisik! Marah-marahnya nanti aja jangan sekarang gue pusing."

"Gue lebih pusing mikirin Samudra!"

"Gak ada yang nanya."

Plak!!..

Sudah terlanjur kesal tiba-tiba Nanda memukul pantat Arga yang terselimuti. Nanda kembali berbaring membelakangi Arga, tanpa tahu apa yang akan suaminya lakukan.

PLAKK!...

PLAKK!!...

"SAKIT!!!..." teriak Nanda meringis merasakan sakit dan perih di pantatnya setelah Arga memukulnya di sana.

Arga terkekeh lalu menutupi kepalanya dengan bantal. Jaga-jaga jika Nanda membalas dengan cara menarik rambutnya.

Tentu saja Nanda masih belum bisa tertidur setelah memimpikan putra kecilnya. Ia mengerjapkan matanya lalu berbalik menghadap ke arah Arga.

"Aga." panggil Nanda lagi.

"Ya." jawab Arga, bahkan tanpa membuka matanya.

"Mau telur gulung..." pinta Nanda baik-baik sambil berbisik.

"Astaga! Nanda!!" Nanda langsung bersembunyi di dalam selimut. Sedangkan Arga mengacak-acak rambutnya frustasi.

Telur gulung lagi, telur gulung lagi. Tidak  habis-habis Nanda memintanya padahal barusan ia mengajak Arga untuk segera menjemput Samudra sekarang juga.

Nanda pikir Arga sudah kembali tertidur. Ia pun mengintip sedikit demi sedikit, tapi nyatanya Arga masih tetap duduk di sampingnya. Juga tatapan tajam Arga membuat Nanda takut.

I Love You! [YoonMin]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang