I Love You, Sayang.

406 44 6
                                    

Pagi-pagi sekali Arga sudah menjalankan kesibukannya bahkan di saat matahari belum menampakkan dirinya.

Arga berada di dalam mobil dan hanya tinggal menunggu sang sopir mengangkut barang yang ia bawa ke dalam bagasi mobil. Sopir itu duduk di kursi pengemudi, lalu menoleh ke arahnya.

"Kita berangkat sekarang, pak?"

"Iya. Tapi sebelum itu tolong antarkan saya ke rumah sakit."

"Baik, pak."

Arga memejamkan mata dan menyandarkan punggungnya ke belakang. Ia sudah memutuskan semuanya dan yakin atas keputusan yang diambil.

Hal ini sebelumnya juga sudah pernah terjadi 'kan? Sewaktu dulu Nanda mengandung Samudra. Ia pergi untuk menyelesaikan pekerjaannya dan kembali lagi sesuai dengan perkataannya pada Nanda.

📍Rumah Sakit

Perlahan Arga membuka pintu lalu menutupnya dengan hati-hati tak mau membuat Nanda yang tengah tertidur terbangun karenanya. Ia duduk di kursi yang ada di samping ranjang itu lalu tersenyum.

Arga tak berniat untuk membangunkan Nanda. Masih betah ingin berlama-lama, tapi waktu yang tak memungkinkan membuat Arga tak bisa terlalu lama dan terus berdiam diri.

"Maaf gue harus pergi lagi, Nan. Setelah semuanya selesai gue langsung pulang. Kita kumpul bersama lagi di rumah dan perbaiki semuanya." lirih Arga seraya mengusap punggung tangan Nanda.

"Dan, maaf karena gue gak bilang soal ini sebelumnya sama lo karena gue tau lo pasti gak akan mau gue pergi. Gue gak akan tinggalkan lo sendirian lagi, apa lagi ada anak kedua kita di dalam sini 'kan?" Cukup lama ia mengusap-usap perut Nanda.

"Gue punya sesuatu buat lo," Kalung yang ada di tangannya ia pindahkan ke genggaman tangan Nanda, "kalungnya cantik, tapi lebih cantik lo dibandingkan kalung ini. Di pakai ya? Pasti Nanda-nya Aga bakal jadi jauh lebih cantik." Arga tertawa sendiri karena ucapannya.

Arga memejamkan matanya lalu menempelkan punggung tangan Nanda ke pipinya lalu menciumnya. Ia beranjak dari kursi dan mencium kening Nanda sebelum meninggalkannya lagi.

"I love you, sayang. Lo tau 'kan? Gue mencintai lo, lebih dari segalanya."

Sebelum menutup pintu Arga terdiam sejenak melihat Nanda masih tertidur pulas. Ia menghela nafas lega lalu tersenyum dan menutup pintu itu. Arga melihat jam tangannya, ternyata masih tersisa beberapa menit lagi untuk sampai di bandara.

: ̗̀➛

Nanda membuka mata melihat sinar matahari pagi masuk ke dalam ruang rawatnya. Mencium aroma khas rumah sakit dan seperti biasa, sangat membosankan.

Setelah mengubah posisinya menjadi duduk Nanda ingin mengambil segelas air di atas nakas, tapi niatnya tertunda karena ada sebuah kalung di dalam genggaman tangan kanannya.

"Kalung? Ini punya siapa?" gumam Nanda bertanya-tanya.

"Kenapa perasaan gue gak enak." Ia memegangi dadanya yang terasa sangat sesak dan jantungnya berdetak kencang bukan karena suatu hal yang menyenangkan.

Ceklekk...

Mendengar suara pintu terbuka membuat Nanda menoleh ke arah sumber suara tersebut. Ia langsung menyembunyikan benda yang ada di tangannya.

"Hai, sayang! Gimana keadaan lo? Udah lebih baik atau masih ada yang sakit?" tanya Raka.

Nanda memutar bola matanya malas melihat Raka datang menghampirinya. Meski ia baru bertemu dengan Raka lagi setelah kejadian semalam.

"Gue bawain sarapan buat lo. Mau gue suapin?" tawar Raka dan Nanda menggeleng.

Raka tersenyum bahagia melihat Nanda menikmati dan melahap habis sarapannya. Beberapa jam kemudian suasana masih terlihat sama, sangat sepi membuat Raka manjadi bosan sama seperti Nanda.

I Love You! [YoonMin]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang