Persetujuan Dan Permintaan

428 50 0
                                    

Melipat kedua tangannya lalu diletakkan di atas meja dan duduk dengan tegak. Itu, Nanda yang sedari tadi mencoba untuk menyembunyikan rasa gugupnya, kaki yang berada di bawah meja terus dihentakan secara perlahan. Dia tidak seorang diri, ada kedua orangtuanya dan Gio pun ada di sana.

Jantungnya berdetak kencang ketika sang ayah, Nanta mulai membuka pembicaraan dan tentunya langsung ke inti pembicaraan tersebut. Bisakah waktu di ulang kembali? Jika memang bisa, Nanda akan mempersiapkannya dari awal.

Ada dua keluarga di salah satu tempat ramai yang sangat ternama. Melakukan pertemuan yang sudah di janjikan antar kedua keluarga tersebut dan tentunya sudah direncanakan dari hari-hari sebelumnya.

Nanda mendengarkan penjelasan orangtuanya dengan sangat baik, tentunya berbeda dari hari itu. Bungkam, diam tak berkutik ketika orangtuanya memberikan sebuah pertanyaan kepadanya. Dari sekian banyak pertanyaan Nanda hanya bisa menggeleng dan mengangguk sebagai jawabannya, tapi tidak dengan pertanyaan ini.

"Nak?..." Nanda langsung tersadar dari lamunannya, lalu menatap Arga yang duduk tak jauh darinya.

Tanpa sadar Arga tersenyum. Bukan senyuman tipis, tapi senyuman yang lebar. Tersenyum karena melihat kepala Nanda yang mengangguk, bukan menggeleng.

Apakah itu jawabannya?

"Kamu setuju, nak?" tanya Renatta ragu.

"Iya, aku setuju, apa ada yang salah?" Semuanya tersenyum bahagia, dan Nanda merasa lega melihat senyuman bahagia yang terukir di wajah mereka masing-masing.

Tak jauh berbeda dengan Arga, dia bahkan langsung menerima pelukan hangat dari Gio. Arga menerimanya dengan sangat senang hati, karena apapun jawaban Nanda Arga benar-benar akan menerimanya.

"Syukurlah kalo kamu menerimanya. Terimakasih Nak, kita benar-benar bahagia." Nanda mengangguk dengan senyumannya.

"Ada satu hal lagi yang harus kita bahas." kata Akshan.

"Iya, betul. Dan jawabannya terserah kalian berdua, kita tetap menerimanya." sambung Sarah.

"Ini tentang pernikahan kalian berdua. Rencananya dua bulan lagi, bagaimana?"

"Bun, itu terlalu cepat." Mendengar jawaban putranya Sarah langsung menoleh pada Nanda, untuk mendengar apa jawaban darinya.

"Aku setuju." Jawaban Nanda berhasil membuat mereka terkejut, termasuk Arga.

"Nak, kamu serius? Kamu yakin?" tanya Nanta dan Nanda langsung mengangguk setuju.

Di saat kedua keluarga sedang mengungkapkan kebahagiaannya masing-masing, tanpa mereka sadari Nanda meninggalkan kursinya dan pergi entah kemana. Tapi tanpa Nanda sadari juga, Arga mengikutinya dari belakang.

Nanda memejamkan matanya cukup lama sambil menarik nafas dalam-dalam dan menghembusnya secara perlahan. Pembahasan tentang perjodohan sudah selesai, tapi entah kenapa ada sesuatu yang mengganjal di hatinya. Nanda tersentak, terkejut ketika sebuah jas membaluti tubuhnya lalu Arga yang sudah berdiri di sebelahnya.

"Dingin, nanti lo bisa sakit lagi." Nanda meremas ujung jas milik Arga.

"Nan, lo yakin setuju sama perjodohan ini?"

"Lo ragu sama semua jawaban gue?" Arga sontak langsung menggeleng.

"Kalo emang lo gak bisa nerimannya gak masalah, Nan." Nanda mengubah posisinya menjadi berhadapan dengan Arga.

"Kenapa jadi lo yang seakan-akan gak setuju sama perjodohan ini?" Arga menghela nafas.

"Gue cuma gak mau lo tertekan sama kemauan mereka. Sekalipun mereka orangtua lo, gak ada salahnya buat lo menolaknya, termasuk perjodohan ini." jelas Arga membuat Nanda terdiam.

I Love You! [YoonMin]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang