Selalu Di Samping Nanda

314 41 7
                                    

Arga memijat pelepisnya seraya mendengarkan sang sekertaris membacakan jadwal-jadwalnya di kantor.

"Udah?" tanya Arga.

Wanita berambut pendek tersebut mengangguk dan tetap berdiri di tempatnya. Ia melihat sang atasan yang semakin hari semakin berantakan. Tentu ia tahu apa yang membuat Arga menjadi seperti itu.

"Gimana perceraiannya?"

"Gagal."

Wanita tersebut tertawa kecil. "Bagus kalo begitu."

"Maksud lo?"

"Baguslah karena lo sama Nanda gak jadi cerai." jawabnya mengejek sekaligus senang.

"Pekerjaan lo semakin banyak, belum lagi meeting nanti di luar negeri. Lebih baik lo bawa Samudra pulang ke Nanda dari pada lo suruh orang pilihan lo itu untuk merawat Samudra. Lagi pula pasti masih bisa dibicarakan baik-baik, gak usah pakai cara ini."

"Dan, lo juga gak usah ikut campur urusan rumah tangga gue."

"Gimana bisa gue gak peduli gitu aja. Sedangkan lo selalu minum sampai mabuk, meracau sebut nama Nanda sambil nangis. Lo pikir gue gak tau? Kalo lo lupa, lo sendiri yang minta gue buat temenin lo minum."

"Keluar lo dari ruangan gue." kata Arga. Wanita tersebut menatap Arga sambil tertawa lalu keluar dari ruangan sang atasan.

Ddrrtt!!...

Drrttt!!....

Baru saja akan melanjutkan pekerjaannya tiba-tiba ponselnya bergetar dan ia langsung menjawab panggilan telepon itu.

Suara tangis Samudra di seberang sana bisa ia dengar dan suara seseorang yang sedang menenangkan Samudra agar berhenti menangis juga terdengar.

"Kak, Samudra gak mau berhenti nangis. Kakak bisa pulang sekarang?"

"Iya. Gue pulang sekarang."

BIIBPP!!...

Arga langsung mengakhiri percakapan singkat tersebut dan ia memilih pulang setelah mendengar orang suruhannya yang sedang menjaga putranya, memintanya untuk segera pulang.

Di dalam mobil yang berhenti karena kemacetan di jalan. Arga tenggelam dalam lamunannya sesaat setelah memejamkan mata.

'Udah lima hari setelah gue pergi lagi dari rumah dan tinggalkan Nanda, juga anak yang ada di dalam kandungnya. Lo ini suami macam apa, Ga? Lo benar-be---'

TIN!!...

TINN!!!...

Arga terkejut dan menggantungkan kalimatnya sendiri begitu mendengar suara klakson mobil di belakangnya. Setelah melewati perjalanan yang cukup macet di sore hari, akhirnya ia sampai di rumah.

"Dari tadi Samudra belum mau berhenti nangis, kak." katanya.

Arga menggendong Samudra. Mengusap punggungnya dan kepala belakangnya, lalu ia duduk di samping lelaki yang lebih muda darinya.

"Maaf kak, tapi aku udah gak bisa merawat Samudra lagi."

"Biru." Yang di panggil namanya menoleh menatap Arga.

"Aku minta maaf. Aku benar-benar gak bisa kak. Samudra nangis terus pasti karena kangen sama papanya, dia kangen sama kak Nanda."

"Lo tau 'kan gue sama Nanda lagi gak baik-baik aja."

"Aku tau. Tapi mau sampai kapan kakak terus kaya gini? Kamu sibuk sama pekerjaan kamu, Kak dan gak ada waktu untuk Samudra. Aku sendiri masih belum bisa merawat Samudra dengan baik."

I Love You! [YoonMin]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang