Membagi Waktu

415 42 1
                                    

Arga berdiri di depan pintu apartemen berwarna cokelat yang masih tertutup rapat karena sedari tadi dia tidak mengetuknya sama sekali. Arga membawa boneka berbentuk love berwarna biru dengan ukuran yang cukup besar, dan juga membawa bingkisan berisikan coklat yang cukup banyak.

Arga mengetuk pintu apartemen itu dengan perlahan dan tak lama kemudian pintu terbuka lebar memperlihatkan seorang lelaki yang lebih muda darinya, nampak terkejut melihat kehadirannya.

Lelaki muda itu langsung memeluk Arga dengan erat seakan tidak mau untuk melepaskannya, yang di peluk mengusap kepalanya dengan lembut lalu melepaskan pelukannya.

"Kenapa gak bilang-bilang mau ke sini?" tanyanya dengan nada kesal.

"Kalo bilang berarti bukan kejutan, dong~" Lelaki itu tertawa lalu menarik Arga untuk masuk ke dalam apartemennya.

"Liat, gue bawa apa..." Dengan kegirangan lelaki itu mengambil semua pemberian Arga lalu memeluknya lagi.

"Kenapa selalu warna biru?" Tanyanya sambil melihat boneka love dari Arga.

"Karena gue tau, Sabiru itu si penyuka warna biru." Sabiru, nama lelaki itu. Dan sekarang dia sedang tertawa mendengar jawaban Arga.

Sabiru atau Arga biasa memanggilnya dengan sebutan Biru, lelaki manis yang tinggal seorang diri di apartemen. Hidup seorang diri membuat Biru kesepian, sampai pertemuannya dengan Arga di sebuah acara dan menjalin pertemanan dengannya bisa membuat hidupnya lebih berwarna.

Arga memperlakukan Biru dengan sangat baik dan dia menganggapnya seperti adiknya sendiri. Berdo'a saja semoga Biru tidak hanyut dalam perlakuan Arga yang sangat baik padanya.

"Kakak mau makan atau minum sesuatu, mungkin?"

"Nggak, gue udah makan di rumah." Biru mengangguk paham meskipun sedikit merasakan kecewa.

"Kalo minum?" tanya Biru sambil tertawa kecil.

"Buat apa aja yang ada. Gue pinjem kamar mandinya, ya..." jawab Arga sambil berjalan ke kamar mandi.

Saat Biru sedang membuatkan minuman untuk Arga, dia terkejut mendengar ponsel Arga yang tergeletak di sofa berdering. Biru mengambil ponsel Arga lalu mengerutkan keningnya melihat nama kontak yang tertera di layar ponsel tersebut.

"Sayang?" gumam Biru keheranan melihat namanya, yang sepertinya sangat istimewa.

Biru memperhatikan sekitarnya, lebih tepatnya pada pintu kamar mandi yang masih tertutup rapat. Dan dengan lancangnya dia mengangkat panggilan telepon tersebut.

'KEMANA AJA LO, LAMA BANGET ANGKAT TELEPONNYA?!!'

Biru memejamkan matanya dan sedikit menjauhkan ponsel Arga dari telinganya saat mendengar seseorang yang berteriak keras.

'GUE MAU MAIN SAMA TEMEN-TEMEN! PULANGNYA AGAK MALEM DAN LO GAK USAH NYARIIN GUE!!'

'AGAA?!! JANGAN DIEM AJA--'

Biru langsung memutuskan panggilan teleponnya yang belum terselesaikan secara sepihak, bahkan membuka suara dan menjawabnya saja tidak. Dia meletakkan kembali ponsel Arga di sofa dan kembali ke dapur.

I Love You! [YoonMin]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang