Jantungnya Kembali Berdetak

693 61 17
                                    

[Satu tahun kemudian]

Suara tawa bayi meramaikan Cafe yang sepi pelanggan. Sebelumnya para pelanggan berdatangan ke Cafe ini dan setelah mereka melanjutkan aktivitasnya masing-masing, Cafe kembali sepi. Hanya ada beberapa orang dewasa bersama seorang bayi.

"Jangan buat Zaya nangis lagi." kata Reyhan kesal pada Niko.

Zayana Arganda, anak kedua dari pasangan Arga dan Nanda yang sudah lahir ke dunia. Nanda membawa Zayana ke tempat dirinya bekerja, meski tidak selalu ikut bersamanya setiap hari.

Setelah mendapatkan izin dari sang atasan, akhirnya Nanda mengambil kesempatan itu untuk membawa Zayana bersamanya. Karena tidak mau juga merepotkan sang ibunda untuk merawat Samudra dan Zayana sekaligus.

"Serunya yang lagi ketawa-ketawa di sini."

Nanda menghampiri Zayana yang sedang di gendong oleh Niko, dan sekarang giliran dirinya yang menjaga Zayana.

"Niko, gue boleh minta tolong? Hari ini Raka gak bisa jemput Samudra. Bisa lo---"

"Bisa! Jemput Samudra 'kan?! Gue berangkat sekarang!" kata Niko berseru senang dan memotong ucapan Nanda. Tentu saja ia bisa langsung menebaknya.

Cring!!..

Suara gemerincing dari pintu Cafe yang terbuka terdengar begitu nyari membuat mereka mengira ada pelanggan datang. Namun, justru anak laki-laki yang masih mengenakan seragam sekolah yang datang masuk ke dalam.

"Nan, Samudra udah pulang sama siapa? Belum juga gue jemput." Niko terdiam sejenak melihat Samudra berlari ke arah Nanda.

"Papa!..." Dengan senyum manisnya Samudra berlari menghampiri Nanda, lalu memeluknya.

"Loh, udah pulang? Pulang sama siapa?" tanya Reyhan. Samudra tersenyum kegirangan sebelum akhirnya menjawab.

"Sama ayah!" jawab Samudra lalu tertawa kecil.

"Oh, ayah," gumam Reyhan, "Ha! A-apa?!" Reyhan terkejut. Ia menatap anak kecil di hadapannya ini dengan tidak percaya.

"Ayah! Samudra pulang sama ayah!" jelas Samudra.

Reyhan menatap Nanda dan Niko secara bergantian lalu menggeleng perlahan. Nanda berjongkok di hadapan Samudra, sementara Zayana kini ada pada Reyhan.

"Sayang, dianterin pulang sama siapa?" Kini Nanda yang menanyakannya sembari mengusap pipi Samudra yang terdapat sisa es krim.

"Ayah. Oh iya! Tadi Samudra di kasih banyak es krim sama ayah, tapi Samudra makan semuanya jadi papa gak kebagian. Maaf ya, pa."

Samudra menunduk sedih, sedangkan Nanda mengangguk sambil tersenyum. Ia tidak tahu harus menanggapinya bagaimana. Kejadian satu tahun silam sudah cukup meyakinkan dirinya dan semua orang yang tahu bahwa sang suami sudah tiada.

Dan, Nanda tidak menutupi kejadian tersebut pada Samudra yang terkadang selalu menanyakan di mana keberadaan sang ayah. Tapi baru saja Samudra berkata dirinya diantarkan pulang oleh ayahnya, membuat Nanda penasaran siapa orang yang Samudra sebut sebagai ayah.

"Papa mau ketemu sama ayah gak? Ayo Samudra antar, pasti ayah masih ada di depan."

"Sam, mau makan gak? Pasti lapar 'kan? Baby Zaya juga belum makan siang karena nungguin abangnya pulang. Ayo makan dulu." ajak Reyhan.

Samudra mengangguk lalu menggandeng tangan Reyhan yang terulur padanya. Ajakan Reyhan membuat Samudra lupa apa yang akan dirinya lakukan bersama Nanda.

Sementara Nanda melihat ke arah luar. Ada sebuah mobil terparkir di parkiran Cafe yang sepi, tapi tak lama mobil itu berjalan. Nanda tetap berdiri di tempatnya melihat mobil itu pergi hingga tak terlihat lagi.

I Love You! [YoonMin]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang