Bab 15 mencintai dalam diam

770 43 7
                                    

ᨦ ❝ *Jangan pernah terlalu cinta pada dunia dan isinya, karna tidak ada hal yang Abadi tak lain hanyalah sementara* ❞

.

.

POV syakhira..

Singkat cerita...

Di saat kami semua sudah selesai berbincang bincang, bercerita dll..

Aku pun memutuskan untuk izin kembali lagi ke asrama .

" Ayah, bunda , syakhira mau izin balik ke asrama, soal nya udah jam setengah 10, takut nanti temen temen syakhira nungguin syakhira " kata syakhira meminta izin.

" JANGAN!" sahut Usman, Arumi , kiyai Ahmad dan juga ummi Aminah dengan bersamaan,

Sampai di buatnya syakhira,dan Zaidan mengerutkan keningnya dengan perasaan bingung.

Yah, dari awal syakhira datang ke ndalem, di sana sudah ada Gus Zaidan yang ikut mengobrol bersama kedua orang tuanya syakhira dan Abah ummi nya.

Aku yang awalnya sudah berdiri hendak berpamitan, kini di persilahkan untuk duduk kembali dengan kiyai Ahmad dan ummi Aminah
Dan aku pun dengan bingung tetap mengiyakan nya.

" Nak syakhira duduk dulu, ada yang mau Abah bicarakan sama kamu dan Zaidan."

" Ekhem., Jadi maksud kedatangan ayah sama bunda kamu di sini bukan hanya sekedar untuk menjenguk kamu, tapi....., Di sini kami ada niatan untuk....menjodohkan kalian"

" Dan ini adalah pesan terakhir dari eyang Lukman "

Kata kiyai Ahmad.

Aku pun terkejut dan langsung melirik ke arah Gus Zaidan, begitupun dengan Gus Zaidan

Dan tak lama kami pun saling mengalihkan pandangan kami,
Sampai kini kiyai Ahmad pun mulai menanyakan lagi ke aku.

" Apakah nak syakhira mau menerima putra Abah, Zaidan?" Tanya kiyai Ahmad ke aku,

Antara senang dan ragu.


' apakah aku harus menerima atau menolak, tapi aku sudah mengaguminya selama 5 tahun ini, dan kesempatan ini tidak akan kembali dia kali kan?, Dan kalo aku terima perjodohan ini aku enggak enak sama halwa, pasti dia kecewa banget sama aku, ya Allah aku harus gimana ini" batin ku

Sebelum aku mengiyakan aku pun menatap ayah dan bunda mereka pun hanya mengangguk dan tersenyum dan aku pun kembali menatap sejenak Gus Zaidan .

" Afwan Abah, apakah boleh syakhira meminta waktu untuk mengasih jawaban ?" Tanya syakhira ke kiyai Ahmad

" Baik, "

" Na'am Abah, "

" Ayah harap putri ayah kasih kabar gembira dan terbaik " harapan Usman ke putri kecilnya itu.

" Insyaallah ayah"

" Em...Afwan Abah, apakah boleh syakhira berbicara sebentar dengan Gus Zaidan?" Izin syakhira

" Em...kami hanya berbicara di teras ndalem aja Abah, di depan, sebentar saja, apakah boleh?"

" Baik tapi jangan lama lama, dan jangan lupa untuk tetap menjaga jarak dan pandangan kalian" ujar kiyai Ahmad

Ana uhibuka Fillah mas zaidan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang