Bab 19 kemarahan halwa

908 43 15
                                    

Di pagi hari...

Jam menunjukan pukul 06:05 wib

Di pagi hari ini, syakhira dan ummi Aminah tengah memasak bersama sembari sedikit bercerita atau mengobrol

" Sayang, kira² suami mu kapan ngajak kamu pindah nya nak?" Tanya ummi Aminah dengan lemah lembut

" Emm kata Gus Zaidan pagi ini setelah selesai sarapan, kami mau mindahin barang barang ke rumah nya mas zaidan " jawab syakhira

" Secepat itu?!, Yah...padahal kan ummi masih pengin serumah sama menantu ummi ini " ujar sedih ummi Aminah sembari memeluk syakhira

" Hehehe iya ummi, syakhira juga begitu, tapi nanti syakhira sama Gus Zaidan pasti sering sering main ke sini kok, insyaallah " ujar syakhira menenangkan sang mertua nya yang sedang sedih

" Iya ndduk , enggak papa, terimakasih yah sudah mau jadi menantu ummi "

" Iya sama sama ummi, ya sudah syakhira panggil Abah, sama Gus dulu yah ummi, buat sarapan pagi dulu" izin syakhira dan langsung di angguki oleh ummi Aminah
" Iya nak silahkan "

Setelah mendapatkan izin dari ummi Aminah, syakhira pun langsung bergegas pergi ke ruangan tengah yang di mana di sana memang ada kiyai Ahmad, Zaidan dan Zain

" Assalamualaikum Abah, Gus, mari kita sarapan , masakan sudah siap " ajak syakhira
" Alhamdulillah baiklah , ayok Zain, Zaidan kita sarapan dulu , terimakasih nak syakhira "

" Na' am Abah, mari"

Sesampainya di meja makan, mereka pun melangsungkan sarapan pagi bersama tak lupa pula mereka membaca doa sebelum dan sesudah makan

" Alhamdulillah...., Memang beda yah ummi kalo kita makan ada punya menantu hihi" ujar kiyai Ahmad
" Iya Abah, apalagi klo ada cucu, duh....jadi gak sabar ummi bah" sahut ummi Aminah sembari memberi kode ke syakhira dan Zaidan .

Sedangkan syakhira dan Zaidan hanya menahan malu...

Dan Zain??!!...
Ya, ia sedari tadi hanya terdiam seribu bahasa.

.

.

.

Di kamar..

" Gus, jadi mindahin barang nya sekarang?" Tanya syakhira dengan sedikit Canggung

" Hem...iya , " jawab Gus Zaidan sambil menatap lekat syakhira yang kemarin sudah berstatus menjadi istri sah nya itu

" Baiklah, kalo begitu saya izin mengambil barang barang dan pakaian saya di asrama yah Gus" izin syakhira

" Iya sialhkan "

Setelah mendapatkan izin dari suaminya
Syakhira pun bergegas keluar dari kamar karena ia tak sanggup dengan kecanggungan yang ia rasakan ini,

POV author: gimana enggak canggung, orang sama sama suka kok 🤭

" Tunggu" teriak pelan Zaidan yang menghentikan langkah syakhira
, Syakhira pun menoleh ke arah Gus Zaidan
" Mau saya bantu?" Tanya gus Zaidan yang menawarkan bantuan ke syakhira

" Emm, tidak usah Gus, biar saya saja, lagian enggak banyak juga kok barang sama pakaian nya " tolak syakhira dengan halus

Gus Zaidan pun mengangguk

" Ya sudah kalau begitu Gus, saya pamit assalamualaikum, permisi "

" Ya, waalaikumsallam "

.

.

.

Setibanya syakhira di lingkungan pesantren, tak sedikit para Santriwan maupun santriwati yang sedang berpas pasan dengan syakhira, sambil menyapa nya

Ana uhibuka Fillah mas zaidan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang