Setelah satu jam berlalu akhirnya pembicaraan antara besan dengan besan itu selesai. Pembicaraan tak biasa, tidak seperti pembicaraan antara besan pada umumnya yang santai atau bahkan penuh canda, hanya diliputi luapan emosi, kecewa dan juga air mata.
Tentu, setelah semua kebenaran tentang Jungkook terungkap, ibundanya lah yang paling tidak terima. Meski sempat ingin menyerang besannya beberapa kali, ayah Jungkook tetap sigap sekuat tenaganya menahan dan berakhir membiarkan sang istri tenggelam dalam isak tangisnya seorang diri.
Bukan hanya perihal bisnis haram yang dikelola sang putra selama ini terbongkar tetapi juga perihal kelakuannya yang diam-diam kembali menjalin kasih dengan sang mantan kekasih juga turut menjadi fakta yang amat mengecewakan bagi pihak keliuarga Jungkook.
Terutama fakta terakhir ketika Ayah Sohyun mengungkap kelakuan kasar sang menantu pada putrinya, yang bahkan berhasil membuat dirinya merasa ditampar beribu-ribu kali rasa sesal serta bersalah, mengapa bisa sampai dirinya sebagai orang satu-satunya yang tersisa disisi sang putri tetapi tak menyadari hal itu.
Kedua orang tua Jungkook yang memang sudah selesai menjalani seluruh rangkaian pemeriksaan dan dinyatakan tak terlibat pun segera di antarkan kembali ke kediaman oleh beberapa polisi yang ada.
Sedangkan pemeriksaan orang-orang di dalam rumah Jungkook sebagai saksi masih berlanjut hingga malam menjelang.
Kemudian di lain tempat yang jauh dari keramain kota. Jauh di sudut hutan yang ternyata berdiri sebuah villa mewah nun megah itu akhirnya Taehyung bersama beberapa orang kepolisian yang menyamar tiba.
Mobil anak buah Jungkook yang berhasil mereka sabotase di tengah perjalanan lalu menyisahkan satu orang sebagai petunjuk itu pun akhirnya sampai dengan selamat.
Dengan meninggalkan si petunjuk arah di mobil dalam keadaan badan terikat, mereka lolos masuk satu persatu ke dalam tempat persembunyian baru bagi Jungkook tanpa dicurigai sedikit pun.
Sesuai rencana, anggota yang berjumlah tak lebih dari 10 orang itu berpencar setelah masuk melewati pagar bangunan villa yang menjulang tinggi.
Masing-masing membawa diri dengan salah satu rekan, tidak lebih, dan ketika seorang polisi yang mengambil alih dan berjalan didepan Taehyung berhasil memasuki ruang utama, tiba-tiba langkah Taehyung dibelakang terhenti.
Sang polisi yang menyadari itu pun tampak langsung melayangkan tatapan pada Taehyung. Seolah tidak menginginkan itu sebab tak sesuai rencana.
"Aku harus memastikan sesuatu." ujar Taehyung sambil menatap tangga dihadapannya.
Akhirnya si polisis menurunkan senjatanya dan berdiri sebagai mana orang biasa. Lalu memberi titah pada Taehyung dengan dagunya supaya dia cepat pergi.
•••
Ditengah gejolak hati dan fikiran Sohyun saat ini, antara pasrah namun jauh didalam hatinya dirinya masihlah memiliki sejumlah asa.
Terbesit dalam hatinya untuk melarikan diri saat ini atau paling tidak dia harus keluar dari kamar ini untuk kemudian pergi mencari keberadaan Jong Hyeop.
Di tengah ketidak mungkinan ini Sohyun bahkan masih berharap ada sesuatu yang bisa dirinya gunakan untuk menghubungi sang ayah.
Sampai tiba-tiba Sohyun terperanjat dari duduknya saat kembali ia melihat pintu seperti akan dibuka.
Sohyun melihat ke sekeliling ruangan untuk mencari sesuatu sampai akhirnya dia putuskan untuk mengambil vas bunga dan siap melemparkannya kapan saja saat seseorang di balik pintu itu berhasil masuk.
Brakk!!
Vas ditangan Sohyun melayang saat itu juga namun bersamaan itu Sohyun menjerit sebagai peringatan agar orang yang baru saja masuk itu menghindari benda yang ternyata sudah persis mengenai tembok dekat pintu.