Biasanya Taehyung akan pulang saat waktu menjelang siang tetapi karena dia ingat bahwa kini dirumah dirinya tak lagi sendirian, tepat di pukul 4 pagi setelah dirinya membersihkan diri saat itu juga Taehyung melenggang pergi meninggalkan hotel bersama pelanggannya yang masih tertidur pulas pasca menikmatinya.
Ini pertama kalinya lagi Taehyung menyaksikan sendiri bagaimana menenangkanya suasana pagi serta udara segar yang berhembus menemani perjalanannya pulang. Mendadak hal itu mampu membuat hatinya seolah kembali ditimpa beban yang amat luarbiasa berat menyesakkan. Dalam heningnya pagi ini, meski tak bersuara Taehyung yakin sekali dalam hatinya sudah menjerit tangis sejadi-jadinya.
Tak berselang lama, mobil yang dikendarainya tiba dibasement apartemen tempatnya tinggal. Taehyung bergegas turun dan kemudian masuk kedalam lift menuju lantai tempat kediamannya berada.
Suara pin yang ditekan oleh jemari lihainya membuat pintu terbuka setelahnya. Taehyung tentu sedang tak berharap Sohyun menyambutnya pulang layaknya seorang istri pada suaminya, hanya saja sekarang ketika teringat rumah pasti teringat juga dengan gadis ajaib itu yang mungkin juga masih lelap dalam tidurnya sepagian ini.
Tapi saat tungkainya tiba didapur dan maniknya menemukan satu kantung plastik berisikan camilan dan juga beberapa Ramyeon masih terlihat utuh satu alisnya mendadak terangkat naik. Apalagi saat dirinya benar-benar memastikan apa saja isi dalam kantung plastik tersebut lalu menemukan beberapa won dalam jumlah yang amat banyak, Taehyung lebih terkejut lagi.
Dengan cepat Taehyung menatap kamar tamu dirumahnya lalu melepaskan kantung plastik yang isinya sungguh amat membagongkan itu untuk berjalan menuju kamar tempat dimana Sohyun istirahat.
Namun nahas saat Taehyung membuka pintu yang bahkan sama sekali tak terkunci itu dia tak menemukan siapapun disana, dirinya baru sadar kalau Sohyun tidak ada dan firasatnya mengatakan Sohyun memang sudah pergi meninggalkan rumahnya.
"Apa mungkin dia sudah berhasil menemukan tempat tinggal adik dari ayahnya?" gumam Taehyung pada dirinya sendiri.
Tak ingin memikirkan terlalu dalam meski tetap saja bagaimana pun saat ini Taehyung merasa sedikit kehilangan, mungkin? Dia kembali berjalan kearah dapur, dia butuh segelas air untuk sekedar mendinginkan fikirannya.
Sayangnya bagaimana pun Taehyung berusaha menghibur diri, dia tetap nelangsa entah mengapa apalagi saat dirinya menemukan secarik kertas asing menempel dipintu kulkasnya yang bertuliskan 'kita impas' dan Taehyung yakin sekali itu dari Sohyun sebab sekarang pun ia jadi faham kenapa bisa ada uang begitu banyak didalam kantung plastik belanjaan yang sempat dirinya periksa beberapa saat tadi.
Impas katanya, Taehyung mendengus sebal, jadi selama ini dia bukan menolong anak itik lucu namun bernasib malang melainkan hanya seekor rubah betina yang liciknya luar biasa.
Taehyung mendadak sebal, perasaannya begitu campur aduk seperti waktu malam dimana dia gagal kencan dengan pelanggan VVIV-nya, tapi, tidak-tidak, jelas ini beda, lebih dari itu, awas saja kalau mereka bertemu lagi kalau iya memang 'bertemu lagi' masih menjadi takdir antara dirinya dan Sohyun.
Menenggak air sambil mengumpat dalam hati Taehyung berjalan sambil membolak-balik kan kertas ditangannya sampai ia menemukan pesan lain dibalik itu dan tidak menampik Taehyung langsung stagnan dan ribut membaca pesannya.
Sebenarnya menjadikan es batu sebagai camilan tidak terlalu buruk, tapi Ramyeon didalam kantung belanjaan tentu lebih baik untuk sekedar mengisi perut laparmu!
"Ah, aku bahkan langsung bisa membayangkan ekspresi wajahnya saat mengatakan itu, menyebalkan!" kemudian Taehyung meremat kertas tersebut dan langsung melemparkannya kedalam sebuah tempat sampah. "Tentu itu tempat yang paling baik untuk pesan paling menyebalkan didunia!"