𝑯𝒂𝒑𝒑𝒚 𝒓𝒆𝒂𝒅𝒊𝒏𝒈..
Perlahan namun pasti Sohyun dengan Taehyung mulai menikmati fase dimana hubungan sedang hangat dan manis-manisnya meski dengan jarak yang jauh dan waktu berbeda.
Meski begitu tidak selalunya semua berjalan baik juga, karena terkadang rindu yang memburu keduanya seperti tak bisa diajak bekerja sama seperti biasanya.
Semua berjalan layaknya arus kehidupan, kadang naik dan turun, kadang di atas kadang dibawah, kadang manis kadang pahit.
Namun berkat kesabaran pun keduanya bisa berada di puncak yang sama sekarang yaitu pertemuan.
Ya, tepat di tahun ke 3 Taehyung menempuh pendidikan kedokterannya di luar negeri, akhirnya Sohyun bisa datang mengunjunginya.
Dengan langkah yang terburu-buru juga hati yang menggebu-gebu, Taehyung memasuki bandara pagi ini.
Sorot mata tegasnya terus memperhatikan sekitar dengan seksama, seolah-olah ia takut melewatkan sesuatu, ya tentu saja kekasihnya Sohyun yang mungkin berada diantara orang-orang yang begitu terlihat sibuk pagi ini di bandara.
Antara senang dan tidak percaya akhirnya mereka akan bertemu hari ini bercampur menjadi satu. Lalu ketika ia tak jua kunjung menemukan keberadaan sang kekasih perlahan pancaran kehidupan didalam matanya memudar.
Apa mungkin Sohyun tidak benar-benar serius perihal kepergiannya?
Tetapi pesan pagi ini yang memberitahukan bahwa kekasihnya itu sudah menginjakan kaki di negara yang sama dengannya benar-benar membuatnya tak lantas berfikir panjang dengan menanyakan terlebih dahulu tuk memastikan atau sekedar membalas pesan.
Taehyung memutar tungkainya berbalik arah, sampai pada akhirnya ia berhasil menemukan sosok yang tengah ia cari sejak tadi, tengah berjongkok dihadapan anak kecil-- mereka bahkan terlihat begitu asik bercanda satu sama lain tanpa sadar bahwa kini ada pasang mata lain yang memperhatikan keduanya.
Sekali lagi Taehyung menghela nafas lega sebelum akhirnya gegas berlari menuju kekasihnya saat itu juga.
Di sisi lain, Sohyun yang terlihat masih asik bercanda lagi-lagi tampak menarik senyum seraya menahan gemas itu amat terkejut saat tiba-tiba tangannya ditarik sampai tubuhnya berhasil tegak berdiri.
Tidak hanya sampai disitu saja, tubuhnya bahkan diterjang sosok jangkung tersebut saat itu juga.
Meski keterkejutan juga sama di rasakan oleh kedua manusia lain disana yang tak lain adalah orang tua si anak yang Sohyun ajak bercanda barusan, perlahan mereka faham dengan situasi dan berakhir hanya ikut tersenyum melihat pasangan kekasih dihadapan mereka yang mungkin baru kembali bertemu setelah melewati hari-hari yang sulit dengan jarak.
"Aku rindu.." bisik Taehyung yang kini sudah berhasil merangkul erat tubuh Sohyun.
Sohyun, tentu saja hanya bisa terkekeh, seraya berjinjit dengan susah payah agar memudahkannya mengusap-usap kedalam rambut legam kekasihnya dengan sayang.
•••
Sohyun melangkah pelan dengan manik fokusnya memerhatikan barang-barang di rumah Taehyung. Tidak banyak yang berubah, dia tetap pria yang suka kerapihan dan kebersihan, hanya saja di beberapa sudut ruangan yang tidak seberapa besar itu begitu banyak rak berisikan buku-buku.
Senyum terukir dibibir Sohyun, kemudian tangannya meraih salah satu buku yang begitu menarik perhatiannya.
Buku tentang anatomi tubuh manusia skala lengkap khusus untuk mahasiswa kedokteran. Ah, Sohyun hampir lupa kalau kekasihnya itu adalah calon dokter.
Seseorang yang sejak kedatangannya sibuk membuat minuman hangat itu tampak datang dari arah dapur. Sengaja tak ingin mengganggu, ia lantas hanya duduk setelah meletakan dua cangkir teh hangat diatas meja.
Senyum pun turut tak hentinya menghiasi wajah Taehyung kala kini, saat ini, kekasihnya tepat ada dihadapannya bersamanya didalam rumah ini.
Sohyun yang sadar dengan kehadiran Taehyung lantas menatapnya seraya tersenyum sekilas sebelum kembali sibuk memperhatikan buku ditangannya. "Kenapa menatapku begitu?"
Dengan senyum yang ditahan-tahan Taehyung hanya meggeleng, sebelum membawa tubuhnya bersandar pada sofa sambil menikmati secangkir teh yang dibuatnya sendiri. Meski tak sedikitpun tatapan matanya beralih dari kehadiran Sohyun yang berdiri tak jauh darinya dengan buku yang selama ini menemaninya disini.
"Jadi, kekasihku jauh-jauh datang cuma untuk sibuk dengan buku ya?" celetuk Taehyung yang sebenarnya sudah gemas sejak tadi.
Sohyun yang mendengar itu dengan begitu jelas tentu saja segera menoleh, dan mendapati wajah tengil-tengil tampan kekasihnya menatapnya penuh harap.
"Bukan karena rindu dengan pemiliknya?" sambung Taehyung.
Oke Sohyun faham dengan maksud Taehyung dan karena itu juga ia langsung menutup buku ditangannya dan segera meletaknnya kembali ke tempatnya semula. Setelah itu Sohyun berjalan ke arah Taehyung untuk kemudian duduk tepat disampingnya.
"Jangan bicara begitu, kalau bukan karena rindu mana mungkin sekarang aku ada disini.." Sohyun mulai membela diri.
Taehyung mengangguk anggukan kepalanya, dia sebenarnya sudah sangat salting mendengar Sohyun bicara begitu, tetapi jiwa jahilnya sungguh sedang meronta-ronta saat ini, lantas mendekatkan wajahnya.
Pun karena lama tidak bertemu saat Taehyung bertingkah seperti ini Sohyun jadi agak canggung lagi begitu cepat dan dengan refleks memundurkan wajah, sambil memalingkan wajah Sohyun mencoba menahan senyum malu-malunya.
Situasi ini sungguh canggung dan entah mengapa rasanya Sohyun malu sekali tapi dia ingin bicara banyak hal dengan Taehyung. Mungkin karena itu juga diam-diam telunjuk Sohyun menepuk-nepuk pelan paha Taehyung lalu mencoba membuka obrolan meski dengan wajah yang masih tertunduk malu.
"Bagaimana kabarmu disini?"
Taehyung masih sempatnya menarik senyum gemas melihat tingkah Sohyun. "Mmmm.. bagaimana ya.. semua berjalan dengan baik tapi di satu sisi aku tidak pernah sekali pun berhenti berfikir pasti akan jauh lebih baik saat dirimu ada disini juga, bersamaku.."
Saat itu juga Sohyun mengangkat wajahnya dan akhinya tatapan keduanya bertemu. Rasanya seperti ada sesuatu yang memaksa ingin keluar dari dalam diri Sohyun, rindu yang selama ini dirinya tahan, mendorong Sohyun tanpa berfikir panjang lantas menerjang tubuh Taehyung yang duduk tepat dihadapannya.
Meski terkejut dan sempat terhuyung akibat tubuhnya yang tiba-tiba di tubruk, pada akhirnya Taehyung ikut melingkarkan kedua tangannya pada pinggang ramping Sohyun dengan begitu eratnya.
Sohyun lantas mengangguk beberapa kali sebelum terdengar tangis dari bibirnya. "Taehyung, rindu ini begitu berat.."
Ya, benar dengan apa yang di katakan Taehyung, hari-hari sebelumnya, semuanya berjalan baik-baik saja, namun rasanya akan lebih baik jika Taehyung ada di bersamanya.
[...]
Pemasan tipis-tipis dulu..