Note : dibagian pembukaan full jungso bagi yang mau skip boleh, silahkan, monggo..
••• 𝒉𝒂𝒑𝒑𝒚 𝒓𝒆𝒂𝒅𝒊𝒏𝒈!
Seusai melihat bagaimana cara Sohyun menyudutkannya kemudian diakhiri dengan senyum cemooh seolah wanita itu telah memenangkan segalanya, hal itu tiba-tiba membuat Jungkook geli dan tak bisa lagi menahan tawa.
Kekehan yang hampir terdengar begitu jelas sebab diruangan seluas ini hanya ada dirinya dan Jungkook seorang itu berhasil memudarkan senyum diwajah Sohyun dan berganti jadi tiba-tiba merinding seketika.
Kini tak jauh dari hadapannya Jungkook menyeringai. "Baguslah, jadi aku tidak perlu lagi susah-susah menyusun kata-kata untuk bicara panjang lebar padamu."
Baiklah, Sohyun menyimpulkan barusan suaminya telah mengakui dihadapannya kini bahwa dia mengkhianatinya dibelakang.
Karena itu pula lagi-lagi bukannya merasa lebih baik, sebaliknya Sohyun malah merasa baru saja dihujam oleh bilah pisau yang tajam.
Setelah perdebatan sengit yang terjadi diruang makan begitu saja teriakan Sohyun yang mengaduh sakit sebab tangannya tiba-tiba ditarik menuju kamar mereka pun terdengar, namun hanya diabaikan oleh beberapa asisten rumah tangga dirumah besar itu.
Sudah begitu sesampainya didalam kamar Jungkook bahkan mendorong tubuh Sohyun dengan kasar sampai hampir membentur sisian ranjang.
Setelah apa yang dilakukannya itu Jungkook seperti tak ada niatan untuk sekedar melihat keadaan Sohyun, begitu saja berjalan ke arah pintu guna menutup sekaligus menguncinya dari dalam.
Begitu tubuh suaminya berbalik dengan raut wajah yang tak lagi seperti biasanya Sohyun membawa tubuhnya yang masih terduduk mundur sampai harus perlahan bangkit menaiki ranjang guna semakin menjauh.
Sohyun berusaha untuk waspada dan sebisa mungkin dirinya selamat karena apapun yang terjadi nanti-- dihadapannya kini Jungkook bukanlah suaminya yang selama ini dirinya kenal.
Lebih dari sekedar berengsek, Sohyun bahkan yakin sekali saja dirinya melakukan kesalahan, Jungkook takan membiarkan dirinya ampun.
"Dimana wajah dan juga senyum menantang yang sungguh sangat memuakan itu, istriku?" ucap Jungkook seraya semakin membawa tubuhnya mendekat meski ingin sejauh apapun sang istri menghindarinya saat ini.
"Kenapa?" Jungkook terus melemparkan kata-kata ejek pada Sohyun. "Tidak mungkin kau takut kan? Setelah apa yang sudah kau upayakan selama ini untuk menentangku."
Tubuh Sohyun tersentak saat Jungkook meraih kedua pundaknya dan mencengkramnya begitu kuat sampai membuat Sohyun memejam sambil meringis dibuatnya.
"L-lepas, Jungkook!" meski begitu Sohyun tetap berusaha meronta walau hasilnya tetap sia-sia. Cengkraman Jungkook semakin kuat dan dia semakin terhibur dengan istrinya yang saat ini kesakitan.
"Coba katakan dengan lebih lembut, mungkin aku akan sedikit berubah fikiran." bisik Jungkook sebelum akhirnya meniup wajah Sohyun sampai kedua manik mata mereka kembali saling bersibobrok.
"Kau selalu meminta hal yang tidak pernah mungkin kulakukan.." Sohyun menggaet rahang tampak emosi sekalipun tak menampik pelupuk matanya mulai basah.
Jungkook memalingkan wajah dan terdengar menghela nafas jengah. "Biasanya manusia akan lebih merelakan ego serta harga dirinya demi sebuah keselamatan tapi lihat apa yang dilakukan wanita keras kepala ini." lalu Jungkook kembali menatap istrinya dengan seringaian. "Jadi jangan salahkan aku kalau aku melewati batasku sekarang."
Saat itu juga Jungkook membanting tubuh Sohyun keatas ranjang, lalu berjalan kearah lemari dimana tempat seluruh koleksi dasi-dasi mahalnya berjejer rapi dan mengambil salah satunya asal lantas kemudian kembali menghampiri Sohyun yang sudah beringsut hendak melarikan diri meski tetap berakhir tubuhnya dikungkung juga oleh Jungkook.