_______________
Sohyun terbangun dan mendapati bahwa hari sudah begitu terang diluar sana. Namun, kamar yang ia tempati tak menunjukan ada keberadaan orang lain selain dirinya. Ya, karena ia sadar telah dipeluk semalaman selama tidur, maka dari itu Sohyun yakin sekarang ia telah kehilangan seseorang.
Dan sialnya, Sohyun baru bisa merasakan betapa remuk seluruh badannya saat ini serta rasa perih sebab tak sengaja bergesekan dengan selimut yang membungkus tubuhnya yang juga baru ia sadari hanya berbalut kemeja putih polos kebesaran.
Akhirnya setelah sekian purnama senyum di bibirnya terukir meski hanya sedikit saat melihat tampilannya saat ini yang sudah persis seperti dalam film-film.
"Dia selalu memiliki kesempatan." gumam Sohyun.
Asyik bengong, tiba-tiba yang difikirkan akhirnya datang juga.
"Sangat tepat waktu, sudah bangun.." kata Taehyung setelah berhasil duduk dihadapannya.
Sohyun menarik senyum tipis sembari mengangguk lemah. "Taehyung terima kasih.."
Tetapi Taehyung malah mendengus tawa sampai kemudian telunjuknya bergerak seolah Sohyun salah besar. "Tidak, kau terlalu cepat mengatakannya. Tetapi ini sesuatu yang harus kau ganti suatu hari nanti."
Pun Sohyun balas terkekeh, "Jadi ini hutang ke dua ku?"
"Mungkin.." jawab Taehyung lalu setelah itu menatap kedalam manik Sohyun lekat. "Karena aku tidak memiliki cara lain untuk menarik mu datang ke kehidupan ku di masa depan."
Seketika ruangan itu menjadi hening, keduanya seolah sudah sama-sama terjebak dalam manik indah masing-masing.
Keduanya bahkan begitu saja seperti tak sadar telah sama-sama saling mendekatkan wajah masing-masing, hingga tiba-tiba bayangan wajah sangar suami Sohyun melintas didalam kepala Taehyung membuatnya beringsut dan membuat suasana jadi canggung seketika.
"Itu-- aku baru saja selesai memanggang roti, ku bantu kau turun, kita makan sama-sama." ucap Taehyung setengah gugup.
Sohyun juga tak kalah beda, wajahnya sudah memerah bagai kepiting rebus, dan hanya bisa menyetujui ajakan Taehyung dengan anggukan.
Dengan bantuan Taehyung, Sohyun menuruni ranjang untuk kemudian berjalan pelan meninggalkan kamar.
Keduanya tiba di ruang makan dan setelah memastikan Sohyun duduk dengan nyaman, Taehyung langsung menyajikan roti panggang dengan selai diatasnya, menu sederhana yang bisa dirinya buat untuk Sohyun pagi ini.
"Silahkan di makan.." titah Taehyung dari tempatnya duduk saat ini tepat dihadapan Sohyun.
Garpu beserta pisau ditangan Sohyun dengan pelan mulai memotong sedikit roti dihadapannya untuk kemudian melahapnya hati-hati.
"Aku tidak yakin itu bagus, tapi semoga saja rasanya masih tetap seperti roti.." ujar Taehyung asal yang saat itu juga berhasil mengukir senyum diwajah pucat Sohyun.