OVERBOARD : SATU

427 69 88
                                    

Tiga bulan berlalu Jimin merawat Sohyun pasca wanita itu ditemukan dalam keadaan sekarat oleh warga desa di sisian sungai. Kini keduanya tampak terlihat baru saja kembali menginjakan kaki di kota metropolitan Seoul.

Awalnya Jimin tak mengira Sohyun akan kembali pulih melihat segala luka yang wanita itu dapatkan, bahkan Jimin menemukan fakta bahwa ada sebuah janin yang pernah hidup didalam rahim wanita itu sebelum akhirnya gugur.

Dan kini Jimin merasa sudah cukup untuk merawat Sohyun dan atas kesepakatan Sohyun akhirnya bersedia dibawa kembali ke keluarganya hari ini.

Setelah kereta yang mereka tumpangi tiba di stasiun. Jimin lantas memesan taxi untuk melanjutkan perjalanan menuju kediaman Sohyun.

Dan hampir selama di perjalanan itu juga Sohyun tak hentinya melihat raut wajah laki-laki baik hati yang menolongnya itu tampak khawatir sembari beberapa kali menghubungi seseorang.

Sepertinya orang yang Jimin hubungi tidak mengangkat panggilan darinya. Namun seperti tak mengenal lelah, Jimin kedapatan sudah tersambung dengan seseorang lagi lengkap dengan pertanyaan yang sama.

"Aku tidak bisa menghubunginya, tolong beritahu dia aku sudah tiba di Seoul saat ini." ujar Jimin.

Tak ingin dianggap sebagai penguping Sohyun dengan cepat mengalihkan perhatiannya ke sisi lain dimana pemandangan jalanan di musim semi dengan bunga-bunga yang bermekaran tersuguhkan.

Dia akan segera kembali ke keluarganya-- bertemu kembali dengan Ayahnya tetapi Sohyun merasa seperti sudah meninggalkan banyak hal.

Terkadang Sohyun merasa seperti linglung.

"Sohyun, kau baik-baik saja?"

Saat itu juga Sohyun sadar dari lamunan dan langsung menatap Jimin serta buru-buru menarik senyum tipis. "Ya, aku baik-baik saja.."

"Tidak usah khawatir, sebentar lagi kau akan bertemu dengan orang tua mu Sohyun.."

Sohyun mengangguk. "Ya, terima kasih Jim.." lalu setelahnya tak disangka Jimin justru memegang tangannya serta mengusap lembut disana.

•••

Sejak dirawat dan menjalani serentetan pemulihan, Taehyung berhenti atau bahkan mungkin resmi keluar dari tempat kerjanya dan meski telah dinyatakan sehat, Taehyung nyatanya masih harus tetap bolak-balik rumah sakit untuk sekedar kontrol.

Luka tembak di punggungnya itu berhasil membuat beberapa urat syaraf dibahu pria itu robek bahkan rusak menyebabkan cidera.

Jadi setelah masa perawatannya berakhir, Taehyung masih harus tetap rajin konsultasi dengan dokter, atau sekedar kembali membuat resep untuk menebus obat pereda rasa sakit yang makin sering dirinya rasakan akhir-akhir ini.

Namun hari ini setelah dirinya selesai menemui dokter, lebih tepatnya setelah dirinya baru saja keluar dari ruangan dokter dan kebetulan memriksa ponselnya.

Keningnya mengerut saat melihat ada begitu banyak panggilan terlewat serta beberapa pesan masuk secara bersamaan dari teman-temannya.

Ya, meskipun tidak lagi bekerja ditempat hiburan malam itu dengan mereka, mereka tetap Taehyung anggap teman bahkan rasanya sudah seperti saudara.

Karena beberapa pesan mengatakan agar dirinya menelfon balik setelah membaca pesan tersebut. Maka saat itu juga Taehyung mendial nomor temannya Eun Woo.

"Hyeong!"

Tak perlu menunggu sampai panggilan diakhiri, Taehyung yang tadinya berjalan saja harus pelan-pelan sebab tak ingin bahunya sakit bila terguncang-guncang, kini malah kedapatan berlari begitu kencang melewati lorong-lorong rumah sakit.

𝐁𝐔𝐓𝐓𝐄𝐑𝐅𝐋𝐘 [𝐌]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang