𝑯𝒂𝒑𝒑𝒚 𝒓𝒆𝒂𝒅𝒊𝒏𝒈..
Di dalam sebuah kendaraan yang membawa tiga manusia yang salah satu diantaranya adalah Sohyun, tak sepatah kata pun terlontar atau tak sedikit pun percakapan tercipta diantara mereka.
Mereka sibuk dengan diri mereka masing-masing terutama Sohyun yang saat ini sudah larut dengan setumpuk unek-unek kekesalannya pada pria yang menjadi biang keladi penculikan yang sebenarnya sudah gagal ini.
Hingga disetiap jalanan yang ia lewati kini berubah menjadi tiang-tiang penyangga besar, Sohyun menyadari mobil yang membawanya kini akan memasuki jembatan pembatas kota.
Ah, tempat ini..
"Kita sudah sampai.." Mingyu mengintrupsi.
Dibelakang sana tentu saja Sohyun kebingungan, dua pria ini hanya mengatakan terpaksa menculiknya atas titah Taehyung, mereka bukanlah pembunuh atau semacamnya kan? Lantas mengapa sekarang mereka berhenti di tengah-tengah jembatan seperti ini?
Pertanyaan-pertanyaan semacam itu mulai berputar-putar dikepalanya sekarang. "Kalian tidak sedang berencana membunuhku dengan melemparkan ku ke dasar sungai ini kan?" Selidik Sohyun.
Baik Mingyu maupun Eunwoo sama-sama membisu sambil saling memandang satu sama lain, kemudian keduanya serempak menggeleng. "Cobalah untuk tidak berfikir buruk sekali saja.." kata Mingyu agak sedikit kesal mungkin.
Berbeda dengan Eunwoo yang sudah menatap Sohyun serius dengan pandangan tak terbaca. "Seseorang yang menyuruh kami melakukan hal sejauh ini sudah menunggu anda, keluarlah, dia berdiri tak jauh dari tempat kita berada saat ini."
Meski was-was dan rasa kesal pada kedua manusia itu lebih mendominasinya saat ini, Sohyun tetap patuh dengan langsung membuka pintu guna turun dari mobil.
Benar saja, tepat di belakang mobil yang membawanya terparkir saat ini, tak jauh darinya seseorang sudah berdiri di pembatas jembatan menghadap lurus ke arah sungai terhampar.
Sohyun meragu antara ingin menghampiri atau kembali masuk kedalam mobil dan meminta pada dua manusia tidak jelas didalam sana untuk mengantarkannya kembali ke gedung tempat pertunangannya dengan Jimin dilaksanakan.
Tetapi jika mengingat tekatnya sehingga bersedia dibawa sampai ke tempat sejauh ini padahal dirinya sudah tahu dibalik rencana ini siapa--Sohyun kembali sadar, dia mau tidak mau harus segera menyelesaikan ini supaya ia bisa segera kembali kepada Jimin yang pasti sudah menunggunya dengan cemas.
Satu persatu langkah diambil Sohyun, deru nafasnya tiba-tiba memburu tanpa Sohyun faham penyebabnya, tempat ini, kenapa..
"Kau datang?" Taehyung menyambut kedatangannya setelah menyadari kehadiran Sohyun disana.
"Ku kira kau tidak akan datang.." Senyum manis terukir di wajah Taehyung, dia menatap Sohyun dari ujung kaki hingga ke ujung rambut. "Kau sangat cantik hari ini.."