32. Ice & Fire

116 15 2
                                    






Disarankan untuk baca part ini sambil dengerin lagu Ice and Fire punya Dawon sama Yeonjung

Sekian & Terima Kasih

Happy Reading ^^






Seola dengan gesit dan cepat menangkap Juna yang berlari keluar kamar, dia menggendong putranya itu yang langsung meronta-ronta.

Disusul Bona yang juga keluar dari kamar dengan wajah lelah.

"Kenapa?"

Juna langsung memalingkan wajahnya begitu melihat Bona yang tampak sedikit mendelik kearahnya.

"Pokoknya nggak mau!"

"Berarti kamu nggak mau ikut, hm?" tanya Bona lembut.

Bona lalu mengedipkan matanya kearah Seola yang ternyata langsung paham akan situasi istri dan sang anak.

"Kamu nggak mau ketemu sama uncle Dawon sama aunty Yeonjung nih? Ya udah biar eomma sama appa aja yang pergi. Juna jaga rumah aja ya." Ujar Seola jahil diakhiri kekehan kecil yang sukses membuat Juna semakin cemberut.

"Padahal cuman pake popok aja, nak." Bujuk Bona.

"Nggak mau. Nggak enak."

Seola tergelak. "Emangnya mau kamu makan, hm?" ledeknya.

"Nanti kalo kamu ngompol gimana, nggak malu sama yang lain? Nanti ada banyak orang loh." Ujar Bona tidak menyerah membujuk sang putra.

"Janji, nanti Juna bilang. Nggak bakalan ngompol." Juna menjulurkan jari kelingkingnya bersamaan matanya yang berkaca-kaca.

Bona menghembuskan nafasnya, begitu juga dengan Seola ditambah gelengan kepala.

Padahal sebenarnya Bona tidak masalah jika Juna tidak mau mengenakan popok. Hanya saja akhir-akhir ini Juna sering kali mengompol. Jika sampai anaknya nanti seperti itu ditempat acara kan jadi repot. Apalagi Bona juga tak yakin jika nanti dia boleh bolak-balik dari tempat acara ke toilet.

Bona dan Juna sama-sama menoleh kearah Seola yang berdeham panjang dan tampak berfikir.

"Juna mau lollipop?"

Mendengar itu tentu saja membuat mata Juna berbinar senang. Dengan semangat anak kecil itu mengangguk-anggukan kepalanya.

"MAU!"

"Tapi Juna harus pake popok. Nanti sebelum pergi, kita mampir ke minimarket depan."

Bona langsung sumringah begitu Juna memaksanya agar cepat dipakaikan popok olehnya. Bona tersenyum senang kearah Seola dan langsung mengambil alih tubuh Juna dari gendongan sang ayah.

"Ayo. Setelah itu kita pakai baju baru yang dibelikan nenek."

Namun baru saja jalan selangkah hendak masuk kekamar lagi, langkah Bona tertahan begitu sadar akan sesuatu. Dia lantas menoleh kebelakang pada Seola yang masih berdiri diposisi dengan seulas senyum.

"Kenapa?" tanya Seola heran, pasalnya Bona memperhatikan seperti ada yang aneh pada dirinya.

Seola ikut melihat dirinya sendiri saat melihat gerakan mata Bona yang menelisik tubuhnya dari atas sampai bawah.

Discover : Time, Love, & DiedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang