Dawon dan Yeonjung pun datang sebagai yang terakhir, dan formasi mereka semua pun akhirnya lengkap. Seola sengaja mem-booking setengah restoran demi mereka semua, karena kemauan dari nyonya besar yang tiba-tiba siang tadi ingin makan malam bersama yang lain.
"Silahkan, silahkan." Seola menunjukan gestur menyuruh semuanya agar mengambil makanan yang sudah tersedia di meja panjang seberang mereka.
"Kalau ada yang nggak suka, atau kurang bisa langsung panggil pelayan."
"Nambah boleh kan bang?" celetuk Eunseo jahil yang sedang sibuk pilih-pilih makanan.
Seola mengangguk setuju. Lalu kembali menyuruh beberapa dari mereka yang masih betah duduk dan tak berkutik sama sekali.
"Dalam rangka apa nih?" tanya Exy curiga, dia menatap Seola dan Bona bergantian. Seola sang pembuat acara tidak menjawab, dia jutru ikut menatap Bona.
"Kak Seol kan yang bayarin semuanya? Kalo ini ternyata prank kan bahaya." Sahut Dayoung menyela.
"Apa makan-makan harus pake alasan segala? Enggak kan? Tenang kalian nggak usah khawatir, jangan takut. Aku jamin ini semuanya Seola yang bayar." Jawab Bona santai. Dia nyusulin Eunseo, Luda, dan Dayoung yang masih sibuk milih.
"Ini syukuran ya?" tanya Dawon melirik. "Sampai-sampai baru balik langung dipanggil kemari."
Bona mengangguk. "Iya. Dalam rangka Seola jadi Appa."
"Hah?!" setengah dari mereka dengan kompak berkoor. Sisanya? Sibuk dengan makanan, termasuk Seola sendiri yang sepertinya tidak mendengarkan.
"Bentar? Beneran kak?" Tanya Eunseo nggak percaya, dia taruh sumpitnya agak kasar di piring karena saking kagetnya.
"Jangan buat curiga. Bener kata Dayoung, kalo ini prank bahaya, berarti kita kerampokan. Tapi kalo itu emang beneran, kami ikut seneng kak." Soobin menambahkan.
"Udah. Mending kalian makan aja."
"Tapi beneran ini dibayarin kan?" Exy bertanya ragu dan was-was.
"Kapan sih gue bohong sama kalian, huh?" lama-lama Bona kesel sendirian ngeladenin mereka semua. Padahal tinggal menikmati apa susahnya.
"Selamat makan!" Dayoung dan Yeonjung berseru kompak mengakhiri perdebatan para tetua.
*****
Bona tiba-tiba menyikut lengan Seola yang sedang makan dengan tenang. "Sayang, mau itu." Bisiknya.
"Mau apa?"
"Itu." Bona menunjuk pada makanan milik Exy.
"Hah?!"
"Mintain."
Seola melongo menatap Bona yang menatapnya melas. "Tapi kan bisa pesen, sayang." Ujar Seola keheranan. Sebenarnya ada apa dengan Bona-nya hari ini?
"Kamu suruh si Exy aja buat pesen lagi."
Seola mengangguk pasrah, dia pun memanggil Exy yang duduk diujung agar menggeser makanannya ketempat Bona. "Xy! Bona mau minta patbingsoo punyamu. Siniin coba. Kamu pesen lagi." Seola setengah berteriak.
"Eh, nggak apa nih?"
"Nggak papa. Siniin."
Mangkuk patbingsoo milik Exy pun beredar hingga sampai tepat dihadapan Bona yang langsung tersenyum cerah.
"Kenapa harus punya Exy coba." Komentar Seola, melihat Bona yang begitu menikmati.
"Biar anak kita nanti pinter nge-rap." Jawab Bona asal, sesekali mencuri pandang ke Seola yang ternyata sibuk bercanda dengan Soobin dan Eunseo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Discover : Time, Love, & Died
Storie breviKisah bagaimana caranya untuk kembali mengatur waktu mencari kebahagiaan cinta sesungguhnya diantara mereka semua, meskipun harus dipisahkan oleh maut. Tapi bukankah hati masih tetap menetap bukan? Cinta juga tidak akan hilang begitu saja, kan? | Di...