[CHAPTER 5]

2K 81 6
                                    

War Of Heart — Chapter 5


Double up, yeay!!!

Dimana kalian baca ini??

Happy reading😘

__________

"Reinard, di kanopi tolong dikasih IBM table 2, dong!”

“Sama kursinya 10, tolong ya.”

Green velvet nya jangan lupa!”

Misha langsung mengikuti Reinard begitu Salvia—Sales Executive memerintahkan pria itu untuk meletakkan meja dan kursi di canopy. Misha melihat sekilas jam tangannya yang menunjukkan pukul tujuh lewat 10 menit lalu menggumamkan kata ‘Anjing!’ sepelan mungkin agar Reinard tidak mendengarnya.

Hell! Sudah jam sekian namun kenapa yang masuk baru Misha dan Reinard? Di schedule baru yang semalam dikirimkan Yehuda, harusnya Razda, Dio, Arjuna dan Eggy sudah berada disini karena meeting Pertamina akan dimulai pukul setengah 8 pagi. Namun kenapa anak-anak itu masih belum berangkat?!

“Set upnya buat antigen ya, Kak?” Tanya Misha pada Reinard saat gadis itu memilih cover chair putih yang bersih.

“Iya, maybe?”

Misha mengangguk tanda mengerti, “Kak Reinard, bawa kursinya gimana? Masa pake trolley?” Ia menunjuk trolley khusus yang biasa digunakan untuk mengangkut kursi. Dengan menggunakan trolley tersebut, mereka bisa langsung membawa 20 kursi sekaligus bahkan lebih dalam sekali angkut.

“Ya enggak lah, Misha Cantik.” Reinard yang sedang mengangkat 2 IBM sekaligus di masing-masing tangannya terkekeh, membuat Misha menelan ludahnya kasar.

Demi God! Bahkan lengan Misha rasanya ingin patah saat ia mencoba mengangkat satu buah meja itu. Namun berbeda dengan dirinya, Reinard tampak mudah membawanya meski bibir pria itu meringis kecil. Tentu saja, sebab satu buah IBM saja memiliki berat 12 sampai 14 kilogram.

“Masa udah ada tamu kita pake trolley? Yang ada di omelin sama Salvia,” ucap Reinard.

Misha meringis sembari berjalan mengikuti senionya itu, “Kak Reinard, aku bantu bawain mejanya, ya? Kita ngangkatnya berdua aja...”

No!” Reinard langsung melarangnya saat melihat Misha meletakkan green velvet dan cover chair di atas meja bulat kecil. Tangan gadis itu sudah ingin menjangkau meja yang sedang ia bawa. Reinard langsung mempercepat langkahnya demi menjauhkan gadis itu dari meja IBM yang diangkatnya. “Kamu bawa green velvet sama CC nya aja, nanti kursi biar aku yang bawa.”

H-hah?! Reinard sinting!

“Tapi, Kak?”

“Nurut, Misha!”

Merasa terintimidasi, Misha langsung diam. Gadis itu mengambil lagi barang yang ia letakkan di atas meja kemudian berjalan mengikuti Reinard hingga sampai di kanopi. Setelah Reinard membuka kaki meja dan menatanya, Reinard meminta Misha untuk memasang table cloth dan skirting dahulu sementara laki-laki itu akan mengambil kursi.

“Aduh! Skirtingnya kurang satu pula!” Misha langsung berjalan dengan langkah lebar menuju ke ruang properti kembali. Salah perhitungan, Misha kira akan cukup menggunakan satu skirting table karena kain dengan lipatan unik yang berfungsi untuk menutupi sekeliling bagian samping meja itu cukup panjang, ternyata tetap saja kurang.

WAR OF HEARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang