[CHAPTER 12]

1.6K 78 11
                                    

War Of Heart - Chapter 13


New update War Of Heart yuhuuu😱

Minal aidin wal faizin ya semua teman-temanku 🤍🤍

Setelah sekian lama aku hibernasi akhirnya punya motivasi lagi buat buka wattpad(⁠◍⁠•⁠ᴗ⁠•⁠◍⁠)⁠❤

Happy reading yaa ❤️

Kayaknya aku bakal double update soalnya yang ini cuman dikit🤭

_______________

Sebenarnya Misha tidak perlu merasa was-was, tidak akan ada yang tiba-tiba mendobrak pintu kos Reinard atau memergoki mereka. Namun tetap saja, Misha merasa antusias sekaligus cemas ketika Reinard memeluknya seperti ini lagi.

"Kak Reinard," panggil Misha.

"Hm?" Pria itu hanya menggumam dan menatapnya sepersekian detik, setelahnya Reinard kembali fokus pada pipi merona Misha. Telunjuk pria itu menoel-noelnya, lalu mengecupnya ketika merasa gemas.

"Besok Kak Reinard masuk pagi, kan?" Misha berusaha mengingatkan Reinard. Ia tidak mau membuat pria itu lelah dan kurang tidur ketika bekerja. Terbukti dari kantung matanya yang terlihat jelas, sudah membuat Misha mengerti apa penyebabnya.

Terlebih sekarang sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Pastinya Reinard membutuhkan istirahat.

"Kenapa emangnya, hm?" Reinard mengendus pipi Misha lalu berakhir mendaratkan bibirnya di kening gadis itu-menyapunya dengan lembut dan menggoda yang dapat menimbulkan getaran menyenangkan bagi Misha.

Gadis itu menggigit bibirnya sendiri sebelum menjawab, "Nanti Kak Reinard ngantuk."

"Tapi mulai besok aku udah berangkat sore, Sayang." Reinard terkekeh mendapati Misha hanya dapat menjawab 'Oh.'

"Tapi, Kak.."

"Why?" Bisik Reinard.

Kenapa laki-laki itu suka sekali menggodanya? Reinard sangat berbeda ketika berada di hotel dan kos seperti ini.

"N-nggak papa," balas Misha tercekat saat wajah Reinard berada di atasnya ketika badan pria itu masih dalam keadaan menyamping. Tanpa sadar Misha menatap bibir itu.

Bukankah seharusnya Misha melarikan diri? Menjauhi Reinard yang telah berbuat diluar batas. Tapi nyatanya tidak seperti itu, Misha tidak ingin menjauhinya. Justru ia ingin selalu ada di dekat Reinard. Misha seolah tersihir hingga apa saja rela ia lakukan asal Reinard tetep bersamanya.

"Kak Reinard?" panggil Misha.

"Hmm?"

"Makasih, Kak," ujarnya dengan suara mencicit. Lelaki itu menatap retinanya, matanya yang sayu serta senyumnya yang lembut selalu bisa menarik seluruh perhatian Misha.

"Buat apa?" tanya Reinard, suaranya selembut beledu.

"Makasih udah nemenin aku, ngerawat aku pas lagi sakit."

"Udah tugas aku, sayang." Lengan Reinard membawa Misha ke pelukannya, tangannya mengelus punggung Misha seperti anak kecil.

"Maksudnya?"

"Shh, enggak apa-apa. Bobo, gih." Perintahnya.

Misha masih malu-malu, ia sama sekali tidak bergerak dari posisinya yang didekap sangat erat oleh Reinard. Jantungnya bergemuruh, pipinya merona dan terasa sangat hangat. Begitupun dengan hatinya, Misha merasa menjadi perempuan paling disayang dan beruntung di dunia karena perhatian Reinard.

WAR OF HEARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang