WARNING⚠️⚠️
[21+]
_______
Harapan Misha adalah menyelesaikan 6 bulan masa trainingnya dengan menyenangkan, memiliki teman-teman yang banyak dan tidak ada persaingan. Namun, itu adalah harapannya sebelum ia menginjakkan kakinya di hotel berbintang it...
Playlist : Chelsea Cutler—Crazier things🎶 1:35 ───ㅇ───── 05.04 ↻ ◁ II ▷ ↺
(Lagunya enak banget, cocok sama part ini pokoknya❤️❤️🥺)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
War Of Heart - Chapter 1 . .
40 hari sebelumnya.
"Halo, Mbak Elsa. Berangkat siang?"
Misha menyapa seorang trainee yang juga satu departemen dengannya, namun berbeda dengan dirinya yang merupakan banquet service, Elsa merupakan trainee di bagian bartender yang juga merangkap sebagai barista.
"Hai, enggak ih, aku berangkat dari tadi jam 6 tau! Ini baru mau pulang."
"Pool ya?" Misha mengangguk mengerti, memang jika pool attendant mereka berangkat satu jam lebih awal daripada shift pagi lainnya dan jam pulang pukul 2 siang. Dan kini baru jam setengah tiga namun Elsa sudah mengeluh. Misha rasanya ingin menangis saja. Elsa tidak tahu rasanya menjadi tim banquet yang berangkatnya pagi lalu pulang tengah malam. Bahkan hari kedua Misha training di sini, dia terpisah dengan Shafira. Misha mendapat jadwal shift sore dan waktu itu ia bersama trainee laki-laki lainnya langsung meng-handle event untuk pemilihan Puteri Indonesia Yogyakarta dan pulang pukul 4 subuh.
Memang tidak setiap hari, namun jika ada event besar yang bersifat back to back atau wedding yang Banquet Event Ordernya di kirim dadakan oleh Pak Yehuda, sudah dipastikan anak banquet yang isinya trainee semua akan berubah menjadi zombie selama berhari-hari.
"Mbak Elsa, dadaah. Aku duluan yaa," Misha melambaikan tangan begitu ia sudah selesai berdandan dan memakai uniformnya. "Ayo, Shafira."
"Dadah, Mbak Elsaa." Shafira ikut melambaikan tangannya.
Mereka berdua keluar dari loker wanita, lalu berjalan berdampingan menuju ballroom. Untuk satu mingu ini Misha dan Shafira kebetulan memiliki jadwal yang sama yaitu shift sore. Misha cukup senang karena memiliki teman perempuan untuk mengobrol, apalagi Shafira adalah teman sekelasnya. Meskipun tidak masalah bagi Misha jika ia perempuan sendiri di jadwalnya, namun lebih menyenangkan jika memiliki teman yang sejenis.
"Kak Reinard~"
Misha sedang memakai maskernya ketika Shafira tiba-tiba menyapa seseorang. Misha menoleh ke kanan mengikuti arah pandangan Shafira dan menemukan seorang lelaki sedang berjalan ke arah mereka-bukan. Bukan mereka, namun ke arah loading dock yang memang jalannya hanya satu arah dan kebetulan mereka sedang berada di jalan yang sama meskipun tujuannya beda arah. Mungkin laki-laki itu ingin mengambil seragam hotelnya dulu?
