twentysix

464 40 1
                                    

"ck! menyebalkan, mengapa dia menyuruh ku menaiki pewasat umum? padahal menampung satu diriku di jet itu tidak akan membuat kecelakaan, bukan?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ck! menyebalkan, mengapa dia menyuruh ku menaiki pewasat umum? padahal menampung satu diriku di jet itu tidak akan membuat kecelakaan, bukan?"

wanita pirang bersurai pendek itu mengomel setelah duduk dikursi pesawatnya, tepat disebelah jendela.

tak lama seorang wanita bersurai panjang menduduki kursi disebelahnya. ia menatap wanita itu seksama, karena merasa tidak asing dengan wanita tersebut.

yang ditatap merasa risih, ia melepas earphone nya dan balik menatap si wanita pirang itu.

"apa kau keberatan?"

"huh? siapa? aku?"

"tentu saja, sedari aku duduk kau memandangiku seolah aku pengganggu disini."

"oh maaf, aku hanya familiar dengan wajahmu."

si wanita berambut panjang itu memilih acuh dan fokus dengan kegiatannya sendiri, sedangkan si wanita pirang memilih melamun melihat pemandangan di jendela.

tidak ada pembicaraan diantara mereka lagi sampai pesawat landing.

~o0o~

"apakah kalian tidak mencurigai seseorang atau menebak siapa yang menculik jaemin?" renjun.

"kurasa ada seseorang yang memendam dendam kepada jaemin, tapi ini aneh.. seumur hidupku bersama jaemin, dia tidak pernah mempunyai musuh atau apalah itu. tapi mengapa? apa motif penculik itu??" taeyong.

"yah kau benar kak tae, jaemin tidak pernah mempunyai musuh, dia bahkan hidup ditengah hutan dan jarang bersosialisasi dengan orang lain selain kerabat dekatnya." renjun.

"bahkan semasa sekolah dia hanya mempunyai dua teman selain aku dan renjun." haechan.

"dua? kukira dia hanya berteman dengan kalian berdua, bahkan sebelum kenal dirimu kurasa jaemin hanya berteman dengan renjun saja." taeyong.

"yaa semacam teman sekolah." haechan.

"siapa dua orang itu? mungkin kita harus bertanya pada dua teman jaemin itu." taeyong.

"oh itu kakak tingkat dan teman sekelas kami, namanya jungwoo dan yeji. kau tau model terkenal jungwoo edwin itu? yup, itu kakak tingkat kami." haechan.

"aku baru tau bahwa jaemin akrab dengan jungwoo beberapa bulan lalu, mengapa jaemin tidak menceritakan tentang jungwoo kepada ku dan mengapa dia bercerita kepadamu ck!" kesal renjun.

"kau irii?? karena aku lebih dulu berteman dengan jaemin dari pada dirimu."jawab haechan dengan nada sombongnya.

"terserah."

"kau marah? kekanakan sekali huh."

"aiisshh sudahlah jangan bertengkar, ayo kita datangi dua orang itu, mungkin saja mereka tau."

"ngomong ngomong kalian berdua tau rumah mereka, bukan?"

"aku ingat rumah mereka, tapi bisa jadi mereka pindah atau semacamnya kan?"

"kita lihat aja dulu."

~o0o~

"bangun"

pria berbadan besar itu mengguncang tubuh pria yang terduduk lemas dikursi jet, jaemin.

"bangun lah dasar pemalas, kau ingin kami tinggal?"

jaemin yang tertidur pun membuka matanya secara perlahan, dan yang pertama netra nya tangkap adalah seorang pria berbadan besar yang tadi menyeretnya.

"ayo turun."

dengan berusaha kuat jaemin berdiri, lalu kemudian ia mengikuti sibadan besar keluar dari jet.

selama perjalan, ia hanya melamun bahkan sesekali ditegur karena berjalan sangat lambat.

ingin rasanya ia berlari untuk kabur karena mereka landing di bandara umum, tapi apadaya ia yang lemas dan dijaga oleh bodyguard di belakang, depan dan samping dirinya walau agak berjauhan.

jaemin hanya bisa berdoa siapapun saja menolongnya.

~o0o~

karina turun dari pesawat dan langsung meregangkan badannya yang agak kaku usai beberapa jam tidur di kursi pesawat.

"ah ya? kau sudah sampai mana? aku akan menunggu mu di . . . . apa tidak ada keributan disana?"

sayup sayup karina mendengar seseorang sedang menelpon karna ia tepat berada di sampingnya seraya berjalan santai.

"kau selalu menyebut dirinya anak sikeparat suho, siapa nama aslinya? .... oh iya aku lupa, namanya jaemin."

"huh? jaemin?" batin karina yang sedari tadi mendengarkan wanita ini—si wanita pirang yang tadinya duduk tepat disebelah dirinya dalam pesawat—sedang menelpon seseorang.

anehnya mengapa dia menyebut nama jaemin? sepupu dari kekasihnya?

"ahh mungkin hanya seseorang yang namanya mirip dengan jaemin." batin karina lagi.

"kau akan apakan anak itu? ..... kau bercanda?! menjualnya di bar sex bebas?"

.
.
.
.
.

~TBC~
n : waduh... ayo tebak mbak pirang wuakaka, klo ad yg jwab bener nanti gw up lagi😏😏

 ayo tebak mbak pirang wuakaka, klo ad yg jwab bener nanti gw up lagi😏😏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
wolf, nomin.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang