twentyseven

453 47 0
                                    

tok! tok!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

tok! tok!

ini adalah ketukan pintu kesekian kalinya pagi ini. taeyong, sipelaku pengetuk pintu mendecak malas karena sang tamu tidak segera membuka pintu atau minimal menjawab teriakannya.

"heii kau dengar aku tidak?!"

tok! tok!

"jeno buka pintu kamarnya dan keluar untuk serapan sekarang!! HEII BOCAH TENGIK!! KELUAR KAUU!!"

bruk! BRUK!!

itu suara dari dobrakan pintu yang dilakukan oleh taeyong karena sang tamu alias jeno yang berada dikamar jaemin masih betah disana sedari malam tadi.

bahkan jeno melewati makan malam dan sarapan paginya, ini sudah jam 9.48 yang sudah tidak bisa dikatakan pagi.

"kak tae? apa jeno masih belum ingin keluar?" tanya renjun yang menghampiri taeyong.

bukan karena apa, dia sudah tidak tahan mendengar teriakan taeyong bersahutan dengan ketukan bahkan gedoran pintu, ia agak takut pintunya akan rusak.

"aku sudah lelah, jun. jaehyun juga kemana?! kenapa tidak ada pada saat seperti ini!" omel taeyong menari mendekap tangannya di dadanya.

"sudah menelfon kak jae?"

"sudah huh... tapi tidak diangkat dan itu setengah jam yang lalu."

"coba telfon lagi, kak tae."

"um ya akan kucoba menelfonnya lagi." taeyong berjalan menuju sofa sembari mengotak atik ponselnya guna menelfon sang pacar.

sedangkan renjun hanya mengembuskan nafas lega karna sudah terhindar dari suara berisik tadi, ia memandang pintu kamar jaemin dan entah mengapa ada satu ide yang muncul dikepalanya tiba tiba.

dengan perlahan ia menyentuh pintu tersebut lalu mengetuk nya dengan bernada.

tuk! tuktuk! tuk! tukk!

"ekhemm.. do you wanna build a snowman~~ . . ."

hening setelahnya lalu renjun tertawa keras karena idenya itu, setelah puas tertawa ia langsung berteriak menyuruh jeno untuk makan dan jangan menyiksa diri seperti ini.

renjun berlalu dari depan kamar jaemin menuju kamar tamu yang dulunya kosong sekarang menjadi kamar haechan, renjun dan taeyong saat menginap.

cklekk!

setelah masuk ia bisa melihat haechan yang masih tertidur lelap dengan posisi aneh, sudah tidak asing yang seperti ini.

"haechan, bangun lah ini sudah siang. kau ingat bahwa kita akan menemui yeji dan jungwoo hari ini, bukan?"

...

tidak sautan sama sekali, renjun menyibak selimut yang dipakai haechan lalu mengguncangkan tubuh itu perlahan.

belum ada respon dari sipemilik tubuh, karena sudah emosi renjun langsung mengambil bantal disamping haechan lalu memukulkannya ke badan haechan membuat yang dipukul merasa kaget dan langsung terbangun.

"heii hentikaann!!! kau gilaaaa?!!! uhuukk! aaa!!" pekik haechan sesekali terbatuk karena debu dari bantalnya.

"kau ini sedang simulasi menjadi mayat atau bagaimana?! sesusah itukah untuk membuka matamu?!" omel renjun setelah berhenti memukulkan bantal ke badan haechan.

sedangkan haechan hanya bisa mengusap lengan dan pinggangnya sembari tersenyum takut, renjun saat marah itu menyeramkan.

"kau dengar tidakk?!" tanya renjun sembari memasang pose seperti ingin memukul.

"iya iyaa!! aku dengarr!!" pekik haechan sembari menutupi wajahnya dengan kedua tangan nya.

"ck, cepat sana makan sarapanmu dan langsung mandi, setelahnya kita akan berangkat menemui yeji dan jungwoo."

setelah berucap seperti itu, renjun langsung pergi dari kamar, niatnya ingin menemui taeyong.

~o0o~

"apa mama dan mami belum sampai?"

"tunggu disana sebentar lagi, disini agak macet jadi bersabarlah."

"ah.. ya sudah, tapi cepat ya!"

lalu karina menutup telpon nya dengan mamanya, mereka akan menjemput nya di bandara sekarang.

dan harusnya sekarang ia sudah berada didalam mobil bersama mama dan maminya, tapi nyatanya mereka terlambat karena macet.

dengan lesu ia berjalan mencari tempat duduk, setelah dapat langsung lah ia duduk dengan nyaman karena sangat melelahkan berjalan dengan menggendong tas dan menggeret koper sendirian.

"huh.. batre hpku hampir habis, bosan nyaaa~" eluh karina, jadi ia hanya bisa melihat lihat sekeliling dengan tatapan lesu.

tapi kemudian netranya menangkap segerombolan orang berbaju hitam dan berbadan besar sedang berjalan dan seperti ada seseorang ditengah tengah mereka.

"apakah mereka mengawal seorang artis? aku penasaran."

.
.
.
.
.

~TBC~
n : don't forget to vote and comment gzzz.

wolf, nomin.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang