Setelah satu minggu lalu mereka bertemu dengan amaira dan danie, kini elen tengah merenung di kursi pemimpinnya.
Dengan stelan kepolisian dan bintang di dada dan pundaknya membuat wanita itu tampak cantik dan tegas di waktu yang bersamaan. Ia memikirkan perkataan amaira minggu lalu.
"Apa aku harus mengikuti nasihat amaira?" Monolog elen mengetuk ngetuk meja dengan pulpennya.
"Elen? Kita memiliki misi"
"Misi baru?" Tanya elen.
"Benar, misi besar dengan biaya yang besar" ucap salah satu polisi kawan elen. Elen hanya mengangguk.
"Again?" Tanya elen yang di beri anggukan.
Elen menghela nafas, sepertinya benar apa kata amaira. Bahwa ia harus berhenti di pekerjaan ini.
"Jef?" Panggil elen. Jefvi berdiri tegak lalu memberi hormat pada wanita di hadapannya ini.
"Misi kita kali ini dimana?" Tanya elen. Jefvi mendekat pada elen.
"Misi kita kali ini di eropa" jawab jefvi tegas. "Apa kau akan menerima misi?" Tanya jefvi.
Entahlah elen mengangguk, ini keinginan hatinya sungguh ia belum bisa lepas dari pekerjaannya yang sangat menantang ini.
"Apa mr. Crosic takan marah padamu captain?" Tanya jefvi.
"Tidak, aku yakin itu" jawab elen.
Saat elen sudah pulang, ia melihat ruangan yang gelap mungkin saja suaminya sedang meeting malam.
Saat elen hendak menyalakan lampu ia terkejut ada seseorang disana yang sedang berdiri menatapnya dan memegang pistol ke arahnya. Elen bergeming, ia pun mengeluarkan pistolnya dari dalam saku celananya.
Saat elen hendak mendekatinya dan hendak menembak orang itu tiba tiba lampu menyala dan memperlihat kan bagaimana indahnya ruangan itu.
"Nard?" Panggil elen terkekeh, sudah dua kali nard menjebak nya seperti ini. Nard memeluk istri nya.
"Selamat ulang tahun sayang" ucap nard, elen terpaku saat nard menyebutnya dengan kata sayang?
"K-kau ingat ulang ta-"
"Aku suami mu" nard memotong ucapan elen, Elen memeluk nard.
"Terimakasih nard" ucap elen di pelukan suaminya.
"Apa kau akan pergi ke eropa?" Tanya nard menunduk melihat wajah istrinya.
"Bagaimana kau tahu?" Tanya elen.
"Pergi saja, aku tak apa. Kau jangan hiraukan aku" nard tersenyum manis.
'Bagaimana aku bisa pergi? Sementara kau terus memperlakukanku sangat manis' batin elen.
"Nard?" Panggil elen.
Nard menunduk kembali lalu ia ajak elen untuk duduk di sofa yang telah di hiasi mawar. Elen menatap nard.
"Aku tak apa, lagi pula ini tanggung jawab mu" ucap nard meyakinkan elen.
"Bukan, itu bukan tanggung jawab ku. Aku istri yang jahat, aku lebih memilih pekerjaanku dibandingkan suamiku, kau selalu sabar menghadapiku nard" nard memeluk istrinya.
"Kau tidak boleh berkata seperti itu, kau istriku. Istriku yang baik dan bijaksana" ucap nard mengelus rambut halus elen.
"Aku akan keluar dari kepolisian" ucap elen yang membuat nard membatu.
"Katakan lagi" suruh nard.
"Aku akan keluar dari kepolisian, bukan aku terpaksa namun karna hati ku yang berkata. Aku mencintai mu nard dan aku tidak menghargaimu selama ini" elen menitikan air matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psycopath And Policewoman
Hành độngsebuah cerita aksi yang menceritakan negara amerika tentang psikopat yang menyembunyikan identitas nya dan selalu lolos dari tangkapan polisi 44 jiwa melayang ditangannya dan suatu hari ia bertemu dengan seorang wanita polisi cantik yang membuatnya...