PAP/twenty three⚔️

22 6 3
                                    

Satu hari kemudian...

Kini nard pasrah dengan semua ini. Otaknya serasa sudah tak berfungsi lagi juga tak bisa membaca fikiran amaira dan tidak tahu apa misi yang sedang crosic lakukan?

"Bu doakan aku!" Ucap nard kepada wiyna. Wiyna mengusap kepala putranya.

"Aku akan terus mendoakan mu tanpa henti" memeluk putranya lalu mengelus pundak nard, membuat tekad nard untuk menyerang crosic semakin bulat.

Jangan kalian fikir nard akan menyerah dan akan melakukan apa yang amaira mau. Nard pasrah karena harus menyerang crosic dan taruhannya adalah nyawanya.

Rompi anti peluru yang sudah ia pakai membawa senjata di saku celananya kanan pun kiri, membawa belati kesayangannya dan memakai kacamata hitam. Terlihat gagah pun sangar.

"Bersiaplah crosic!" Monolognya sambil membanting stir layaknya sang pembalap melaju dengan kecepatan full. Sehingga mobilnya menjadi pusat perhatian.

Memarkirkan mobilnya jauh dari rumah amaira agar mereka tidak mengetahui kedatangannya yang sunyi dalam bersembunyi.

"Baiklah demi ibumu juga orang yang kamu cintai nard!" Memukul dadanya sendiri untuk meyakinkan diri.

Memanjat tiang listrik yang berada tak jauh dari rumah amaira. Melihat dengan matanya yang tajam, terlihatlah gerak gerik manuasia didalamnya seperti sedang merencanakan sesuatu. Ingin rasanya mendengar apa yang mereka bicarakan namun, sayang indera pendengarannya pun terbatas jarak yang lumayan jauh membuat suara mereka kian mengedap.

Melompat hingga sampai di atas pohon yang tinggi, berjongkok sambil memegang pistolnya. Memiringkan pistolnya lalu mengarahkannya kepada dua orang yang merupakan anggota crosic disana.

Lalu....

DORRR!!

Terlihat darah yang bermuncratan dan daging daging yang keluar dari kepala mereka.

Ya. Nard berhasil menembak kedua kepala sekaligus dengan satu tembakan. Itupun menghemat peluru.

"PENYERANGAN!!!!" Teriak salah satu yang baru saja keluar dari rumah amaira.

Melompat indah bagai spiderman dirinya kini sudah berada di balkon rumah amaira dengan sangat mudahnya. Lalu mengarahkan kembali pistolnya,

DORRRR!

Kembali menembakan hingga tembus ke dada dan membuat tubuh itu seketika buyar atau meledak. Tersenyum puas dengan semua ini dan ketahuilah gairah nya semakin kuat kali ini!

Menyelusup dalam sunyi dan tenang seolah dirinya adalah sebuah hembusan angin. Yang mampu menenangkan lawan.

Terlihat ketiga orang yang berada di ruangan tengah dengan gerakan kilat pun cepat ia mengambil kedua belatinya yang sangat tajam lalu melemparkannya pada dua orang itu.

Tepat sasaran! Terlihat matanya yang melotot pun mulutnya yang terbuka, mengambil pistolnya dan....

"PENYER---" ucap si lawan terhenti kala sebuah peluru bersarang di perutnya juga dadanya.

Msncabut belati yang dilumuri oleh darah dan kembali ia simpan di dalam saku rompinya.

Berjalan menuju kamar amaira karena tak ingin membuang banyaknya waktu.

DORRR!

Tiba tiba ada yang menembak nard namun, si lawan menganga kala pelurunya memantul.

Mendengar suara ribut itu amaira langsung keluar bersama banyaknya anggota crosic. Bisa dibilang satu berbanding seratus orang.

Psycopath And PolicewomanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang