PAP/twenty four⚔️

18 7 0
                                    

Jangan lupa voteee...
Ramaikaaannnn........
Selamat membaca..💃🥂🔪
.
.
.
.
.
.
.
.
.
nard terdiam karena mengingat bencen. Tidak begitu ia kenal namun, sangat mengejutkan ketika tahu bahwa nama 'amaira' yang bencen sebut adalah amaira mojahara crosic.

Disisi lain ia kasihan pada amaira mau bagaimana pun amaira tetaplah sepupu nard. Namun, nard teringat kembali kepada dua perempuan yang ia sayangi.

"Aku minta maaf soal itu amaira! Dan pada saat itu aku sedang gangguan mental. Aku pun hampir gila akan darah dan bencen. Aku tidak tahu bahwa dia adalah cinta pertama mu.!" Ucap nard.

"Huh! Percuma saat ini kau meminta maaf padaku. Namun, kau tidak bisa mengembaliakan bencen padaku kan?" Tanya amaira. Nard menggeleng lemah.

"Maka kau lah gantinya nard. Aku ingin kau menikahi ku karna walaupun aku mempunyai segudang dendam padamu ternyata rasa suka ku pada mu tidak akan pernah berubah dari dulu!" Ucap amaira. Yap ini hanya strateginya untuk mendapatkan cinta nard kembali dan akan ada misi untuk membunuh seseorang dibalik semua ini.

"Aku tidak mencintaimu amaira!" Tekan nard.

"Apa karna elen? Aku bisa memusnahkannya sekarang juga. Bahkan dihadapanmu!" Ucap amaira yang mempunyai arti.

"Apa yang kau maksud?" Tanya nard tak paham dengan isi fikiran amaira.

"Lihat saja dan saksikan semuanya!" Ucap amaira.

Menunggu 1 menit...

DORRRRR!

Tembakan melesat yang disengaja oleh anggota crosic kepada nard. Karna target mereka saat ini bukan nard melaikan orang lain.

DREDEDETTTT!

Seseorang masuk membawa pistol panjangnya yang ia pegang erat juga gagah. Gadis dengan mata biru itu menatap semua dengan tajam.

"ELEN?!" Panggil nard lalu menggeleng. Kini ia tahu maksud semua perkataan amaira tadi crosic takan mengincar nyawa nard namun mereka akan mengincar nyawa elen.

"PULANG LAH! JANGAN KEMARI!" Teriak nard. Namun, kini dihati elen hanya ada rasa cemas dan khawatir.

Gadis itu seolah tuli dan tak mendengarkana perkataan dan teriakan dari nard. Ia berjalan dengan memapah pistolnya, dan tak lupa membawa bayaknya pisau pisau tajam.

Ia memang seorang polisi namun, ia hanya ingin membantu nard anggaplah ini hutangnya pada nard.

DORRRRR!

DORR!

Beberapa tembakan yang meleset. Crosic lumayan kewalahan dengan aksi elen yang lincah. Menusuk sebanyak 8 anak buah crosic di waktu yang cepat.

Nard pun tidak berdiam diri ia menembak sebisa yang ia bisa gapai. Namun, satu tembakan dari amaira menuju pada elen sangatlah pas.

Elen lengah karena ia sedang fokus pada musuh dihadapannya. Sebuah tembakan akan mendarat di punggung elen dann...

DOORRR!

"Hah!" Pekik elen.

Tembakan itu meleset tepat di punggung nard. Bahkan nard sudah tak memakai rompi anti pelurunya karna ia memilih cepat menyelamatkan elen.

"NARD!" Teriak amaira syok.

"Ya tuhan...tuan nard!" Seketika ruangan itu hening tanpa suara hanya ada suara tangisan elen yang melihat nard terkapar dengan punggung yang sudah dipenuhi darah.

"A-aku tidak a-apa -apa en.." ucap nard terbata bata masih bisa sadar.

Namun, sebuah belati mengarah ke arah kepala elen. Dengan gerakan cepat nard mendorong elen dan..

Psycopath And PolicewomanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang