PAP/Eight⚔️

37 6 0
                                    

Sontak belati itu menancap indah di kepala sang penjaga cctv dengan banyak darah yang berceceran dan sedikit daging daging itu keluar membuat nard tersenyum simpul.

"Orang yang malang.." ucap nard pelan yang melihat penjaga cctv itu kembali ke tangan tuhan dengan keadaan yang mengenaskan. 

Nard melanjutkan aksinya ia mengotak atik komputer yang ada di meja tersebut ia melihat dirinya yabg keluar dari lift setelah 34 menit yang lalu, segeralah ia menonaktifkan semua cctv yang ada dan tak lupa flashdisk yang ada dan ia masukan kedalam sakunya, nard kini sudah bisa bergerak bebas dan menyelusup ke dalam kamar tuan wantec.

Nard keluar dari ruangan itu setelah 20 menit didalam sana, bau amis juga bau bangkai tercium pekat diruangan tersebut. Nard menaiki lift lagi lagi ini sangat membahayakannya, 20 detik berada disana tiba tiba lift kembali turun, sontak jantung nard seketika berdebar namun kembali tenang ia bersembunyi dibagian pinggir lift tak lupa ia mengisi senjata pistol mematikan miliknya yang ada di bahunya dan tak digunakan sedari tadi, seseorang masuk kedalam dan tak menyadari keberadaan nard, ting! Pintu lift seketika tertutup nard melihat pria bertubuh asia tengah menatapnya dengan sorot terkejut ia membelakan matanya, nard tersenyum smirk dibalik penutup wajahnya ia menarik pelatuk itu tanpa basa basi

DORRRRR!!!

Peluru itu mendarat di perut tangan kanan wantec ia melihatnya disosial media ia bernama dick pluoter seorang suruhan atau tangan kanan wantec, nard masih bingung mengapa semua ini mudah ia lewati? Apakah penjagaan disini begitu longgar bukankah orang lain mengatakan bahwa penjagaan disini begitu ketat?
Nard tersenyum, "ini begitu mudah tuan wantec, aku tak bodoh!" Gumam nard.

Lift terbuka nard keluar dengan meninggalkan mayat dick disana tak lupa ia mengucapkan selamat tinggal kepada mayat dick yang akan membusuk didalam lift. Nard melangkah pelan ia tahu seseorang memperhatikannya dari belakang, mata nard bagai mata elang yang bisa melihat keadaan dengan cepat dan ketika melihat keganjalan lirikan mata itu akan terhenti, nard dengan sengaja berjalan lurus seolah tak mengetahui apa pun.

DDORRR! DORRR!!

Peluru yang ditembakan pria itu tak mengenai setitik pun tubuh nard, dengan cepat nard berbalik dan menyipitkan matanya mengambil sebuah pistol kecil dengan kecepatan 2 detik pistol itu sudah ada di tangannya dan mengarah ke arah orang tersebut dihitungan kelima nard sudah melihat orang itu tewas! Nard tersenyum kearah pria itu ia hanya salah satu penjaga rumah ini, nard berlari menuju kamar wantec karena akan semakin lama ia disini itu akan membuang waktu juga ia akan ketahuan dan misinya gagal begitu saja, nard tidak akan membiarkan itu semua terjadi. Nard sudah ada di hadapan pintu wantec namun sangat disayangkan sebuah pisau dapur telah menancap di kaki nya namun nard hanya meringis lalu melepas pisau yang sudah berlumuran darah tersebut,

ia membalik menembak orang itu dengan cepat juga tenang walaupun kulitnya sudah sobek dengan kedalaman yang cukup dalam walau begitu nard tetap berjalan dengan santai memasuki kamar wantec dengan cara mendobraknya dengan satu kaki dan pintu itupun sudah patah dengan sekali tendangan, namun nard paham tidak semudah itu memasuki kamar wantec ia melihat sinar x berwarna merah yang ia ketahui adalah sebuah laser hanya istri juga wantec yang bisa melewatinya nard segera menembak dengan cepat alat sialan itu dan nard sedikit telat karena sinar itu menyorot sedikit kearah lengan nard yang nard pastikan lengan nya melepuh walaupun sedikit. tidak sampai disitu setelah melewati laser nard juga melewati sebuah jebakan nard pun tidak bodoh ia melihat pecahan kaca juga pisau disana jika saja orang biasa yang memasuki kamar wantec sudah dipastikan ia akan mati.

nard melewatinya dengan cara merayap menaiki tembok dengan kedua kakinya sekali saja nard melorot kedua kakinya sudah dipastikan hilang namun itu semua tidak terjadi melainkan nard berhasil melewatinya sekarang nard paham mereka atau wantec juga istrinya tidak memasuki kamarnya melalui pintu tadi namun memasuki kamarnya dengan pintu rahasia nard melihat wajah wantec juga istrinya yang malang tengah mengandung anak wantec mereka tertidur pulas.

Nard menelisik wajah istri wantec yang mungil dan melihat kearah wantec yang berbadan tinggi juga besar namun, perutnya yang melendung dan wajahnya yang sudah berkeriput seketika kasihan nard paham bahwa wanita itu membutuhkan uang oleh karena itu ia menikahi sang wantec.

nard menarik pedal pistol apinya yang besar dan berat yang sedari tadi ia pikul mengarahkan ke arah wantec namun sialnya wantec terbangun karena mendengar suara pedal itu dan nard melihat melihat wajah wantec yang terkejut dengan kehadirannya, nard juga melihat wantec akan mengambil bel yang akan terhubung pada penjaga dibawah sana namun seketika benda itu musnah akibat satu tembakan nard disebuah nakas yang membuat istri wantec terusik dan terbangun tak beda dengan ekspresi wantec tadi istrinya pun terkejut sembari memegang perutnya yang besar.

"Siapa kau? Berani kau memasuki rumah ku!" Suara lantang berbariton yang selama ini ditakutkan orang orang namun, nard? Ia tidak sama sekali takut pada suara iblis itu ia ingin melihat wantec menderita sebelum mati itupun yang ditugaskan bossnya padanya.

Nard menarik tubuh istri wantec yang sontak membuatnya melebarkan matanya,

"Lepaskan dia!" Bentak wantec namun tak berani mendekat.

"Kemarilah tuan wantec! Bukankah ia istrimu dan anakmu? Mengapa kau tidak melawanku? Apakah kau takut dengan ku?" Tanya nard memanasi wantec dan melihat wajah wantec yang memerah membara bagai api.

"Aku tidak tak---" nard menembakan senjata api itu sebanyak dua kali di kepala dan di perutnya yang sudah hancur.

Nard melirik kesebelahnya ada istri wantec yang telah syok dengan badannya yang kembang kempis dan air matanya yang luruh.

"Ja-jangan bunuh aku d-dan bayi ku.." ucapnya terbata bata nard mengangkat halisnya seketika dan merasa kasihan pada istri wantec ia berniat membawanya pulang namun apa yang akan dikatakan wiyna? Nard mengurungkan niatnya ia hanya mengelus perut buncit wanita itu lalu tersenyum dibalik masker wajahnya.

"Aku tidak akan menyakitinya dan menyakitimu, jangan takut padaku! Aku tahu kau membutuhkan harta wantec juga semua fasilitas dirumah ini untuk keluargamu. Aku juga mengetahui jika wantec selama ini sering menyiksamu dan kau tidak dapat hidup tenang  disini" tutur nard dengan semua info yang bos nard jelaskan kepadanya.

"Me-mengapa kau tahu?" Nard melihat wanita itu yang sudah tenang, dan menatap nard dengan heran.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Voteeeee comenn!!!

Psycopath And PolicewomanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang