Nard menghela nafas semua yang ia berikan ternyata tidak membuat wiyna bahagia, nard gundah ibunya selalu menyuruhnya untuk segera menikah. Bukan apa nard belum siap merasakan sakit dihatinya.
Nard pergi ke sebuah cafe miliknya ia sengaja membuat cafe ini selain cafe selalu ramai pengunjung, untung yang nard proleh juga sangatlah pesat, baru satu hari cafe ini dibuka orang ramai datang untuk menikmati coffe juga suasana di cafe ini yang aesthetic, begitu juga dengan nard ia sangat menyukai desain disini yang membuat fikiran menjadi tenang juga tempatnya yang dekat dengan pepohonan membuat cafe ini terasa sejuk ditambah Ac yang selalu ia pasang disetiap sudut.
Nard juga membangun perusahaan kecil di los Angelis ia membangun perusahaan yang berkaitan dengan makanan, nard bekerja sama dengan temannya di indonesia, Afrika, juga di malaysia. Ia akan membuat bisnis rempah rempah yang mahal bila dijual di amerika dan itu sebuah keuntungan untuk nard.
Sambil menikmati coffenya, satu hal yang mengganjal difikirannya yaitu tentang elen anak jors yang masih koma hingga hari ini. Nard penasaran dengan elen sebegitu tangguhnya kah dirinya juga ia rela berkorban untuk negara? Nard mengagumi gadis itu bahkan gadis yang belum nard kenal atau sebaliknya gadis itu yang belum kenal nard, mendadak sebuah panggilan dari 'amaira' membuat nard berhenti meneguk cofe lantas menjawab panggila tersebut.
"Ada apa?" Tanya nard.
"Apakah kau sedang sibuk?" Tanya amaira disebrang sana.
"Ahh. Tidak aku tidak sibuk hanya sedang menikmati cofe" jawab nard.
"Ada apa, apakah kau membutuhkan bantuanku?" Tanya nard yang tak mendengar apa apa lagi di sana,
"Halo?" Panggil nard karena tak ada suara.
"Bolehkah kau menemani aku dirumahku, karena aku sedang banyak fikiran dan butuh teman" jawab amaira setelah berdiam selama 5 menit.
"Tidak masalah. Aku akan ke rumahmu 20 menit" tutup nard lalu bergegas menuju mobilnya.
Diperjalanan nard mengemudi dengan kecepatan rata rata, dan masih memikirkan elen setelah tadi ia sempat mencari biodata gadis itu namun nard tidak menemukan sama sekali biodata tentang elen juga ia tidak menemukan berita gadis itu di sosial media.
Nard telah berada di pekarangan rumah amaira dan wanita itu pun sudah keluar dengan wajah sumigrah saat melihat kehadiran nard yang baru keluar dari dalam mobilnya.
"Nard!" Panggil amaira, nard mendongak lalu tersenyum manis nan amat tampan terukir indah diwajahnya yang tersorot sinar matahari.
Nard menghampiri amaira. Amaira adalah wanita dewasa dia mempunyai mobil, rumah dan bekerja di rumah sakit membuatnya menjadi wanita mandiri dan anggun.
"Ada apa kau menyuruhku datang kemari?" Tanya nard.
"Aku sedang banyak fikiran nard... ibuku akan mengeluarkan namaku dari keluarga jika aku tak mau menikah..." mereka sudah duduk disofa dengan posisi saling menghadap, terlihat wajah sedih terukir di wajah amaira.
"Apa yang harus aku lakukan untuk mu? Apakah aku harus mencarikanmu pria? Atau aku harus apa?" Tanya nard bingung dengan masalah amaira sungguh, masalah ia saja dengan wiyna ia sangat bingung. Apalagi ia harus membantu amaira?
"Menikah lah denganku!" Nard tercenggang mendengar perkataan amaira. Ia pun sekaligus bingung amaira terus mengataka hal hal seperti itu padanya apakah ia serius atau ia hanya bercanda?
"Hahhaha itu tidak lucu,amaira!" Gelak nard namun nard melihat wajah amaira yang ia tekuk.
"Aku serius nard!" Amaira meyakinkan dirinya dengan nada bicara yang tinggi yang artinya wanita itu benar benar serius dengan perkataannya.
Nard terdiam, sunyi mereka rasakan juga ada rasa canggung yang tiba tiba datang pada keduanya.
"Sudah, lebih baik kita berjalan jalan dengan mobil baruku!" Nard memecahkan lamunan dan kecanggungan diantara mereka ia hanya tidak ingin salah paham.
Nard menarik paksa pergelangan tangan amaira, wanita itu pun masih memasangkan mimik kesalnya.
"Masuklah!" Perintah nard amaira menurut lantas ia masuk pada mobil nard dibagian samping pengemudi.
"Kita akan kemana?" Tanya amaira saat mobil nard sudah berjalan tenang ke jalan yang lebih ramai.
"Berjalan jalan sampai fikiranmu kembali membaik dan hentikan lah perkataanmu tentang menikah dengan ku" cukup membuat amaira sakit didalam hatinya juga keberaniannya pada nard kembali hilang yang membuatnya menjadi merasa malu pada nard.
"A-aku hanya bercanda" gugup amaira menahan mulutnya yang bergetar dan menahan air mata yang akan turun.
"Sudah kuduga!" Nard menatap sekilas amaira yang tersenyum manis lalu kembali menatap jalanan.
Amaira menjatukan air matanya ketika tatapan nard kembali mengarah pada jalanan. Amaira sesegera mengusap air matanya dengan punggung tangannya.
'Bagaimana?,Bagaimana cara meyakinkan hatimu nard..' amaira membatin.
Berhentilah mobil nard di sebuah taman hiburan universal studios Hollywood di los angeles.
"Mengapa kau membawaku kesini?" Tanya amaira saat sadar dirinya telah dibawa ke sebuah wahana wahana oleh nard.
"Karena aku akan menghilangkan banyaknya fikiran diotakmu!" Balas nard lalu menggenggam tangan amaira lalu menarik tangan wanita itu lembut. Inilah yang amaira sukai dari pria tinggi dan berotot didepannya ini.
Setelah menaiki banyaknya wahana juga memakan es krim sebanyak 5 kali mereka akhirnya kelelahan terutama amaira yang sedari tadi berteriak nyaring saat menaiki wahana ekstrem berbeda halnya dengan nard ia merasa biasa saja dengan wahana itu bahkan wajahnya terlihat seolah tidak ada yang terjadi dan dingin karena wanita wanita telah membicarakan perihal wajahnya yang tampan menawan juga tubuhnya yang aeshetic seperti petinju. Karena itulah wajah nard mendatar namun itu malah membuatnya terlihat semakin tampan dan tegas.
"Apa kau puas?" Tanya nard melirik amaira yang tersenyum manis.
"Terimakasih nard, aku men---" ucapannya tertahan oleh jari besar nard yang menutup mulut wanita itu.
"Tutup mulutmu!" Nard melirik tajam namun kembali tersenyum tampan amat manis legit seperti gula.
Nard memutuskan membawa pulang amaira terlebih dahulu karena hari mulai gelap juga dengan wanita itu yang terlelap dimobil akibat kelelahan.
"Amaira?" Panggil nard berniat membangunkan amaira karena mobil nard sudah terparkir mulus didepan pekarangan rumah amaira.
Dikarenakan tidak mendapatkan respon nard menggendong amaira di depan seperti koala dan wanita itu tidak terusik sama sekali, nard menidurkan amaira dengan perlahan disofa lalu ia mengambil selimut di kamar amaira tanpa canggung, lantas menyelimuti amaira sampai ke bagian leher wanita itu lalu mengusap sekali surai rambut amaira Dengan pelan.
Nard pun pergi dari sana ia menjalankan mobilnya keluar dari rumah amaira dan menuju jalanan besar. Dan tak lupa ia menutup pintu gerbang rumah amaira terlebih dahulu, nard tidak menempati rumahnya melainkan tetap tinggal bersama wiyna.
.
.
.
.
.
.
.
Bantuin vote dongg... tos jauh deh,,
KAMU SEDANG MEMBACA
Psycopath And Policewoman
Acciónsebuah cerita aksi yang menceritakan negara amerika tentang psikopat yang menyembunyikan identitas nya dan selalu lolos dari tangkapan polisi 44 jiwa melayang ditangannya dan suatu hari ia bertemu dengan seorang wanita polisi cantik yang membuatnya...