Happy Reading📚👇👏
Setiap manusia pasti pernah merasakan khawatir. Khawatir sering diartikan sebagai sikap atau perasaan yang muncul ketika seseorang berpikir berlebihan atau terlalu cemas dengan suatu masalah atau situasi tertentu. Ketika khawatir, biasanya seseorang akan bersikap tidak tenang, seperti mondar-mandir, gelisah, bahkan sampai tidak bisa tidur.
Melihat Rini yang terus menangis kencang. Chanyeol jadi tak tega meninggalkan gadis itu sendirian. Rasanya ada yang salah ketika menemukan Rini serapuh ini. Rini yang Chanyeol kenal selalu tersenyum lebar, apalagi saat menemaninya menunggu senja bersama. Tapi, malam ini, hanya karena seorang pria ini datang, Rini kehilangan senyumnya.
Tanpa sadar Chanyeol mendesah. Begitu memindahkan inara ke sofa, Chanyeol bergegas menuju dapur. Diambilnya gelas kosong serta sebotol air mineral dari kulkas. Chanyeol tahu, menangis tanpa henti selama satu jam pasti membuatnya kehausan, meskipun dia tak mengatakannya.
Buru-buru Chanyeol kembali seraya menyodorkan gelas tersebut di depan mata Rini. Gadis itu refleks mendongak. Hanya saja dia tak berbuat apa pun, malah menatap kosong Chanyeol. Saking gemasnya, Chanyeol terpaksa meraih tangan Rini agar gadis itu menggenggam gelasnya.
"Minumlah, Rini," perintahnya.
Rini tak menjawab. Tapi tatapannya terkunci pada sosok Chanyeol yang kini telah duduk bersamanya di sofa. Chanyeol yang kini telah duduk bersamanya di sofa. Pria itu menatap Rini. Kedua mata mereka bersirobok, namun keduanya tak berusaha untuk memutuskan kontak.
Sekali lagi Chanyeol meminta Rini minum dan kali ini gadis itu pun menurut. Untuk beberapa saat keheningan menyelimuti keduanya. Chanyeol yang mengawasi Rini, sedangkan Rini yang sibuk dengan pikirannya sambil menenggak minumannya lambat-lambat begitu, air di gelasnya tandas, gadis itu berusaha kembali ke dunia nyatanya.
Dia menyunggingkan senyum tipisnya. "Terima kasih ... Pak."
Chanyeol tanpa sadar berdecak pelan, lalu menggeleng.
"Kamu tahu berapa banyak terima kasih yang kamu ucapkan hari ini?" tanyanya yang langsung dibalas gelengan cepat Rini. "Sebagai balas budi, tolong berhenti saya Pak. Saya hanya 3 tahun lebih tua dari kamu dan kita sedang tak di kantor, Rini."
Sedikit ragu Rini mengangguk. Gadis itu seolah terlalu sulit mengeluarkan suaranya, Chanyeol mengerti itu. Kesedihan yang Rini rasakan pasti menghilangkan kata-kata yang ada di kepalanya. Chanyeol juga paham betul bahwa apa pun yang gadis itu rasakan saat ini jelas berhubungan dengan pria bernama Sehun tadi. Tak perlu seorang peramal ataupun pembaca pikiran handal untuk bisa membaca situasi yang terjadi antara Rini dan Sehun.
"Kamu tahu ... tawaran saya di restoran tadi masih berlaku, Rini. Saya di sini dan saya mau mendengarkanmu. Kamu tak sendirian."
Mata Rini melirik Chanyeol. Sorot matanya terlihat ragu. Pegangan pada gelasnya juga tampak menguat. Chanyeol bisa menarik kesimpulan sederhana, mungkin kisahnya dengan pria bernama Sehun itu terlalu berat untuk diceritakan atau mungkin Rini ragu untuk mempercayai Chanyeol. Hanya saja, Chanyeol tetap diam sambil menunggu Rini dengan sabarnya.
Rini menghela napas dalam, lalu mengangguk singkat. "Tapi ... Bapak--,"
"Chanyeol, Rini."
Lagi-lagi Rini mengangguk pelan. "Chanyeol ... Kamu ... tak akan menghakimi atau mencemooh kisah saya, kan?"
Chanyeol menggeleng dengan tegas. Setiap orang memiliki kisahnya sendiri, lalu untuk apa dia menghakiminya? Tanpa kisah yang Rini lalui sekarang, mereka mungkin tak pernah bertemu.
Menyadari Chanyeol cukup untuk dia percaya, Rini segera menghela napas dalam. Cerita kesakitannya itu perlahan mulai meluncur seperti air bah dari mulutnya. Rini berusaha untuk mempersingkat semuanya, tapi tetap tak ada yang dia tutupi. Runtut, mulai awal perasaannya muncul, hingga patah hati yang Chanyeol lihat sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me After Meet You (SUDAH TERBIT)
Romance"Ada sepasang mata yang tak saling kenal, bertemu dan saling sapa. Hingga akhirnya mereka memutuskan akan berteman atau menjadi pasangan." "Ternyata benar, pertemuan pertama itu menumbuhkan rasa penasaran, sedang pertemuan kedua menumbuhkan rasa rin...