Happy Reading📚👇👏
Mengikuti kata hatimu bisa jadi langkah yang tepat apabila dihadapkan dengan dua pilihan. Meski terkadang ragu menentukan mana yang terbaik, kata hati bisa dijadikan patokan.
Selain dihadapkan dengan berbagai persoalan rumit, hidup seringkali dihadapkan beragam pilihan sulit. Ketika kondisi ini terjadi, merenungkan pilihan yang terbaik perlu dilakukan jika hati kalian dipenuhi dengan berbagai keraguan.
Sebab keraguan dalam pilihan bisa jadi membawa perasaan tidak tenang, penyesalan memilih, dan seterusnya. Meski begitu, ada juga beberapa kondisi sebaiknya menghindari perasaan ragu terutama berkaitan dengan nilai kebaikan.
Rini terjebak dalam situasi tak menyenangkan. Menemukan Sehun berdiri didepan rumahnya, membuat petasaan Rini kacau. Rini yang menyadarinya langsung menarik Rini menjauh untuk berbicara empat mata. Dimintanya Rini untuk mengutarakan ucapannya yang sempat tertunda dulu. Sesaat Rini ragu, takut bahwa ini akan menghancurkan pertahannya. Namun sekali lagi, Chanyeol berhasil meyakinkannya.
Ketika Chanyeol ke kamarnya, Rini segera menerima kedatangan Sehun. Begitu Sehun duduk dan Rini berdiri kaku di samping televisi, tak lama kemudian Chanyeol turun. Pria itu kini sudah mengganti ketelanjangannya dengan sebuah kaos polos cokelat. Dia tak langsung menghampiri, lebih memilih menyandarkan punggung di dinding dekat tangga. Kedua tangannya bersedekap di dada sembari memperhatikan Rini.
Anggukan pelan Chanyeol seolah memberi isyarat pada Rini untuk memulai berbicara. "Hun ...."
Sehun sontak mendongak. Ekspresinya tak terbaca. "Sebentar. Saya harus meluruskan satu hal, dia ... atasan yang waktu itu, kan?"
Kepala Rini hanya mengangguk kaku.
"Terus sekarang, kalian menjalin hubungan?"
Refkeks, Rini menoleh pada Chanyeol. Pria itu bergumam pelan diikuti anggukan sebagai persetujuan.
"I... iya, Hun."
Sehun menghela napas dalam. "Apa dia tahu, kalau kamu suka sama saya?"
Mata Rini sontak melebar mendengar pertanyaan Sehun. Rini pikir selama ini Sehun melupakan perasaannya. Sikap Sehun terlalu abu-abu, selayaknya dua sisi koin yang berlawanan. Kadang baik, penuh perhatian seolah memiliki rasa yang sama terhadap Rini. Namun, ada kalanya, sikap dingin Sehun yang tak mengacuhkannya membuat Rini menyadari bahwa dia tak berarti.
"Saya tahu perasaan Rini ke kamu, Sehun." Chanyeol tiba-tiba bersuara, membuat Sehun menoleh padanya. "Kebersamaan saya dengan Rini karena saya ingin Rini melupakan perasaannya kepada kamu. Gampangnya, saya ingin menggantikan posisi kamu ... di hati Rini."
Mendengar ucapan Chanyeol, kepala Rini sontak menoleh pada Chanyeol. Pria itu tak memandangnya, malah menatap lurus pada Sehun. Tatapannya menantang seperti menatap rivalnya. Entah drama apa lagi yang pria itu mainkan, tapi kali ini drama apa pun itu berhasil membuat jantung Rini berdegub kencang.
"Rini?" Sehun kembali memusatkan perhatiannya pada Rini, membuat fokus Rini beralih. "Apa dia benar?"
"Harusnya ...," Rini menarik napas dalam, lalu melanjutkan pelan ucapannya. "Saya bilang sejak awal, kalau saya ... mau pergi dari hidup kamu. Tidak selamanya, Hun, beberapa saat sampai saya menyadari bahwa bukan kamu lagi yang saya cari. Kalau kamu khawatir saya sendirian di sini? Kamu salah, Chanyeol selalu ada di sini ... bersama saya."
Ekspresi Sehun semakin menggelap. Dia beranjak dari duduknya, lalu memutar tubuhnya menghadap Rini. "I see. Seharusnya sejak awal inilah yang harus kamu lakukan, Rin. Tapi ... bisakah kamu pastikan bahwa pria ini akan berlaku baik pada kamu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Me After Meet You (SUDAH TERBIT)
Romance"Ada sepasang mata yang tak saling kenal, bertemu dan saling sapa. Hingga akhirnya mereka memutuskan akan berteman atau menjadi pasangan." "Ternyata benar, pertemuan pertama itu menumbuhkan rasa penasaran, sedang pertemuan kedua menumbuhkan rasa rin...